Pasuruan, Kabarpas.com – Tiga mahasiswa Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) berhasil mencatat prestasi membanggakan sebagai satu-satunya tim dari Uniwara yang lolos pendanaan nasional Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program ini menghadirkan “Tantera” (Tantangan Baca dan Wicara), sebuah media pembelajaran berbasis permainan ular tangga yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan berbicara siswa sekolah menengah pertama.
Tim Tantera digawangi oleh Laila Kamilia sebagai ketua bersama dua rekannya, Nur Rizqy Hidayati dan Wardatul Fitria, ketiganya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2023, di bawah bimbingan Dr. Mardiningsih, M.Pd.
Dari lebih dari 35.000 proposal PKM yang diajukan dari seluruh Indonesia, hanya 1.590 program yang berhasil didanai, dan Tantera menjadi satu-satunya wakil Uniwara yang lolos.
Program ini dilaksanakan di SMPS Darul Ulum Pasuruan sejak Juni hingga akhir Oktober 2025 dengan dukungan penuh Kepala Sekolah Titik Isnawati, S.Pd. Melalui permainan ular tangga edukatif, siswa diajak mengerjakan tantangan membaca dan berbicara yang dirancang secara bertahap: tahap pertama fokus pada keterampilan membaca, tahap kedua pada keterampilan berbicara, dan tahap ketiga pada evaluasi hasil pembelajaran.
Laila Kamilia menjelaskan bahwa Tantera dihadirkan untuk menjawab rendahnya minat baca dan keberanian berbicara siswa SMP.
“Banyak siswa mampu membaca tetapi tidak percaya diri untuk berbicara di depan umum. Kami ingin literasi menjadi proses yang menyenangkan, tidak kaku, dan sekaligus membangun keberanian siswa menyuarakan pendapat,” ujarnya.
Nur Rizqy Hidayati menambahkan bahwa Tantera berhasil membuat suasana belajar menjadi lebih aktif tanpa tekanan. Menurutnya, siswa merasa sedang bermain, bukan diuji, tetapi tanpa disadari keterampilan membaca dan berbicara mereka meningkat signifikan. Wardatul Fitria menjelaskan bahwa media ini dirancang sederhana agar sekolah lain dapat mengadopsi Tantera dengan biaya terjangkau, tanpa memerlukan teknologi mahal.
Melalui program ini, tim mahasiswa Uniwara berharap Tantera dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengembangkan media pembelajaran kreatif, memperkuat budaya literasi, dan mendorong siswa menjadi generasi yang lebih percaya diri dalam berbicara serta mampu memahami bacaan dengan baik. (ajo/ian).