Malang, Kabarpas.com – Perusahaan Inrix merilis laporan tentang Traffic Scorecard 2021, Kota Malang masuk sebagai kota termacet keempat se-Indonesia,
untuk peringkat pertama yaitu Kota Surabaya, kedua Jakarta, dan ketiga Denpasar.
Setiap pengendara di Malang kehilangan 29 jam dalam kemacetan selama periode jam sibuk, beberapa titik lokasi di Kota Malang terbilang cukup padat kendaraan. Pemkot Malang pun mengakui, ada beberapa strategi yang saat ini tengah dicanangkan untuk mengurangi tingkat kemacetan.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang, Sutiaji tengah merancang berbagai solusi, salah satu yang saat ini sedang digarap adalah rencana pembangunan underpass atau jalan lintas bawah di beberapa kawasan tengah Kota Malang agar dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di Kota Malang.
Rencana pembangunan Underpass di Kota Malang bekerjasama dengan pihak perguruan tinggi, salah satunya Universitas Negeri Malang (UM) untuk membuat Design Engineering Detail (DED).
“Saya sudah bertemu dengan beberapa perguruan tinggi. Tapi yang khusus membuat Detail Engineering Desain (DED) untuk pembangunan underpass itu adalah Universitas Negeri Malang (UM),” kata Sutiaji kepada Kabarpas.com.
Sutiaji mengaku, belum memberikan pernyataan terkait penentuan lokasi yang bakal dijadikan underpass.Tak hanya itu, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Sutiaji meminta untuk melakukan koordinasi dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ).
“Saya juga sudah minta Dishub agar selalu koordinasi dengan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam membuat managemen rekayasa. Salah satu di antaranya, bisa jadi ada pengaturan jam masuk sekolah,” tambahnya.
Pemerintah berupaya membedah titik-titik rawan kemacetan di Kota Malang dengan membangun atau menyiapkan jalan-jalan tembusan.
“Kami juga terus berupaya cari jalan-jalan tembus. Salah satu di antaranya kemarin di 2021 itu ada (pembangunan) Jalan Danau Jonge. Tapi itu biar diteruskan Bupati Malang,” tutupnya. (lif/rit).