Trenggalek, kabarpas.com – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Trenggalek, Pranoto menyoroti minimnya anggaran emergency di APBD Induk sebesar Rp 7 miliar. Menurutnya, untuk anggaran emergency idealnya Rp 50 miliar per tahun.
Hal ini disampaikan Pranoto menanggapi aspirasi dari Mahasiswa GMNI beberapa hari yang lalu.
Pranoto mengatakan, saat ini anggaran untuk menangani kerusakan infrasrtuktur jalan di 14 kecamatan hanya Rp 7 miliar. “Kalau Rp 7 miliar itu mungkin hanya cukup untuk 3 kecamatan saja, “ucapnya.
Pranoto menyebut, anggaran emergency pada tahun 2023 menyentuh angka Rp 15 miliar. Sekarang ada penurunan Rp 7 miliar.
Namun demikian, dirinya menyadari akan kemampuan fiskal Kabupaten Trenggalek. “Anggaran kita juga dipakai untuk Pilkada November mendatang. Mungkin ini alasannya anggarannya tahun ini lebih kecil dibanding tahun 2023, “imbuhnya.
Politisi senior PDI-P berharap agar ada kenaikan anggaran pada APBD Perubahan mendatang agar bisa digunakan untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak. “Mudah-mudahan ad kenaikan anggaran di APBD Perubahan. Paling tidak bisa meminimalisasi keruskan jalan. Tak terkecuali bisa bermanfaat bagi masyarakat Trenggalek, “tutupnya.
Sekedar informasi, beberpa waktu yang lalu, Mahasiswa GMNI Trenggalek menyampaikan aspirasinya di gedung DPRD terkait kerusakan jalan di beberapa kecamatan. (ADV).