Pasuruan Kabarpas.com – Ada yang istimewa dalam event Dolanan Yuk ke-7. Kali ini, festival tradisional yang digelar rutin setiap tahun sekali oleh santri Ponpes Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan itu kedatangan tamu istimewa dari negeri Malaysia. Bahkan, ada puluhan pelajar dari Malaysia yang ikut menjajal permainan-permainan tradisional Indonesia yang berlangsung di lapangan Ponpes setempat. Sabtu, (18/3/2023).
Salah satunya adalah Allisa Umairoh, 16, pelajar Sekolah Menengah Teknik Terengganu Malaysia ini mengaku datang ke Indonesia karena penasaran ingin melihat lebih dekat keseruan event Dolanan Yuk tersebut.
Allisa mengaku senang bisa memainkan permainan tradisional klompen dari Indonesia bersama dengan teman-temannya.
“Tadi ikutan main, seronok (seru) lah, senang main kelompen sama teman teman,” ujarnya kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi.
Aliisa mengatakan, ia bersama puluhan pelajar asal negeri Jiran lainya datang ke Kota Pasuruan untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Dan selama lima hari mereka akan belajar bersama santri-santri Ponpes Bayt Al Hikmah.
“Ini tadi 23 orang dari Malaysia ikut pertukaran pelajar selama 5 hari disini,” ungkapnya.
Sementara itu, Suthan Zackie Naufal Nadhir, Ketua panitia dari SMA Terpadu Bayt Al Hikmah mengatakan Festival Dolanan Yuk merupakan kegiatan tahunan yang digelar sudah ke 7 kali.
Tahun ini, Festival Dolanan Yuk digelar berbeda dengan mengambil tema nama-nama permainan tradisional ala Padang dan Minang, Sumatra Barat.
“Tahun kemarin temanya Jawa dan Bali, tapi Indonesia kan luas, mangkanya kita mengambil tema berbeda, nama-nama lombanya bahasa Padang,” ujar Suthan.
Belasan permainan tradisional khas Indonesia dilombakan sekaligus dikenalkan kepada anak-anak pelajar generasi milenial. Mulai dari lomba marsambar (benteng-bentengan), Gatrik (patil lele), marboneka (bola tembak), marketapel (paint ball ketapel), cak bus (Gopaksodor), kaki panjang (Egrang), lumpek tali (Lompat tali), hingga tarik tambang.
Selain itu digelar pula lomba kaligrafi, baca puisi, lomba tarian tradisional, musik religi, hingga lomba cerita nusantara.
“Kita juga sediakan bazaar dengan kosa kata Padang, jadi belinya pakai bahasa padang atau minang,” ungkapnya.
Festival Dolayan Yuk ke 7 yang digelar selama 2 hari ini diikuti peserta pelajar dari tingkat SD, MI, SMP, MTs, hingga SMA, MA. Menurut Suthan, antusiasme pendaftar lomba tahun ini naik drastis hingga menembus 2000 lebih peserta.
“Pesertanya selain dari kota dan Kabupaten Pasuruan juga ada dari Malang. Kebetulan juga kita kedatangan tamu pertularan pelajar dari Malaysia,” pungkasnya. (hib/***).