Makassar, Kabarpas.com — Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meluncurkan Program Startup Acceleration 2025, sebuah inisiatif strategis untuk memacu pertumbuhan wirausaha nasional. Program yang mengusung tema “Investment-Ready, Industry-Linked & Impact-Driven” ini bertujuan memperkuat daya saing startup Indonesia melalui pendampingan intensif, perluasan jejaring, dan akses ke sumber pembiayaan.
Peluncuran ini merupakan bagian dari Asta Cita ke-3 pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan menguatkan kewirausahaan di Tanah Air.
Sebagai langkah awal, program ini menggelar Intensive Lab di Gammara Hotel Makassar. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi para peserta untuk memaparkan bisnis mereka di hadapan para kurator. Peserta diberikan waktu 7-10 menit untuk presentasi, diikuti dengan sesi tanya jawab, masukan, dan penilaian konstruktif dari para ahli.
”Program Startup Acceleration 2025 ini adalah upaya nyata pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan wirausaha nasional,” ujar Irwansyah Panjaitan, Asisten Deputi Kewirausahaan Kementerian UMKM.
“Kami ingin memastikan startup Indonesia tidak hanya tumbuh di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di tingkat global. Dukungan dari akademisi, industri, dan investor akan menjadi kunci terciptanya ekosistem kewirausahaan yang lebih kokoh,” sambungnya.
Dalam pelaksanaan program ini, Kementerian UMKM menggandeng Universitas Ciputra sebagai mitra strategis. Perguruan tinggi yang dikenal sebagai pencetak wirausaha ini berkontribusi penuh dengan menugaskan pakar kewirausahaan mereka untuk menjadi kurator.
”Kami percaya bahwa dukungan pendidikan kewirausahaan, kolaborasi dengan industri, dan ekosistem yang sehat akan menjadi fondasi penting untuk meningkatkan jumlah entrepreneur Indonesia,” kata Dr. Eric Harianto dari Universitas Ciputra.
Dr. Eric Harianto juga menjadi salah satu dari empat kurator yang menilai peserta di Makassar, bersama Dr. Edvi Gracia Ardani (Asosiasi Program Studi Kewirausahaan Indonesia), Bagus Panuntun (Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan IBISMA), dan Aloysius Bernanda Gunawan (Binus University).
Program ini dirancang untuk membantu startup mengatasi tantangan umum, seperti kesesuaian produk dengan pasar (product-market fit), akses pendanaan, dan strategi pengembangan bisnis. Dengan tiga pendekatan utamanya, program ini berupaya menghasilkan startup yang tangguh:
- Investment-Ready: Mempersiapkan startup agar lebih menarik bagi investor.
- Industry-Linked: Menghubungkan startup dengan mitra industri strategis untuk kolaborasi dan ekspansi pasar.
- Impact-Driven: Mendorong startup untuk tidak hanya mengejar profit, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Melalui Intensive Lab, diharapkan terpilih 30 startup terbaik dari seluruh Indonesia yang akan melanjutkan ke tahap mentoring dan business matching, di mana mereka akan dipertemukan langsung dengan calon investor dan mitra potensial. Setelah Makassar, kegiatan serupa akan diadakan di enam kota lain: Padang, Kupang, Bandung, Malang, Yogyakarta, dan Denpasar. (ajo/ian).
