Pasuruan, Kabarpas.com – Menjelang Tahun Baru Imlek yang ke 2574, para warga Tionghoa Pasuruan mulai membersihkan patung-patung dewa atau yang disebut dengan tradisi ayak abu.
Tradisi ayak abu ini terlihat dari beberapa tempat yang sudah mulai dibersihkan, tak ketinggalan tempat pembakaran dupa ikut dibersihkan dan juga patung patung dewa.
Rohaniwan dan Sekretaris Ws.Yudhi Dharma Santoso saat ditemui mengatakan, saat ini adalah kegiatan bersih-bersih untuk alat-alat suci yang juga lengkap dengan patung atau arca suci.
“Dan seluruh rangkaian persiapan bersih-bersih ini, diadakan untuk menyambut tahun baru Imlek ke 2574 dengan lambang sio-nya kelinci dan unsur elemennya air,” terangnya.
Dijelaskan, sekilas makna kalau simbol kelinci adalah penuh kerukunan penuh kesucian dan untuk elemen air menandakan berkecukupan untuk sumber air.
“Mudah-mudahan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Elemen air ini untuk pertanian untuk minum kita, dan termasuk saluran-saluran air ini kita atur kita kendalikan sebaik-baiknya. Sehingga kita antisipasi adanya bencana alam dan lain sebagainya,” pungkasnya. (emn/ian).