Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Breaking News · 2 Feb 2018

Ini Kronologi Tewasnya GTT di Tangan Siswanya


Ini Kronologi Tewasnya GTT di Tangan Siswanya Perbesar

Kabarpas.com – Seorang siswa SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur bernisial HI menganiaya guru kesenian bernama Budi Cahyono hingga meninggal dunia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera menceritakan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh Frans, peristiwa itu terjadi pada Kamis (1/2) sekitar pukul 13.00 WIB.

Menurut keterangan Kepala Sekolah SMAN 1 Torjun, Amat, insiden bermula saat Budi sedang memberikan materi pelajaran seni lukis di ruang kelas.

“Saat itu, siswa yang beralamat tinggal di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Sampang tersebut terlihat tidak mendengarkan pelajaran dan malah mengganggu dengan mencoret-coret lukisan teman-temannya,” kata Frans kepada CNN Indonesia.com, Jumat (2/2).

Melihat hal itu, Budi kemudian menegur HI. Namun, teguran itu tidak dihiraukan. HI justru terus mengganggu teman-temannya. Budi lalu mengambil tindakan dengan mencoret pipi HI menggunakan cat lukis.

Namun, HI tidak terima dengan tindakan Budi dan langsung memukulnya. Keduanya pun dilerai oleh siswa. Budi dibawa ke ruang guru untuk menjelaskan duduk perkaranya kepada Amat.

Setelah mendengarkan penjelasan dan tidak melihat luka di tubuh Budi, Amat mempersilakan guru kesenian itu untuk pulang lebih awal.

Berdasarkan keterangan Amat, HI tergolong buruk, bandel, dan bermasalah dengan hampir semua guru, serta punya banyak catatan merah di bagian Bimbingan Konseling (BK).

Tidak lama kemudian, Amat mendengar kabar bahwa Budi mengeluh sakit pada bagian lehernya. Selang beberapa lama, Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri atau koma. Dia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya.

Polda Jawa Timur, kata Frans, telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Sampang Jufri Riady dan diperoleh informasi bahwa Budi dalam kondisi sangat kritis. Menurut diagnosa dokter Budi mengalami mati batang otak atau semua organ tubuh sudah tidak berfungsi.

Budi dinyatakan meninggal dunia Kamis (1/2) sekitar pukul 21.40 WIB.

Polda Jawa Timur kemudian mengamankan HI guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti aksi balasan dari pihak keluarga Budi. Langkah ini, menurut Frans, juga mengantisipasi HI melarikan diri untuk menghindari proses hukum.

Polisi akan mengambil langkah penanganan khusus terhadap HI sesuai Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. (Cnnindonesia.com/Rev)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

Baca Lainnya

Penetapan Kepala SMA Muhammadiyah 3 Jember Sudah Sesuai Prosedur, PWM Jatim: Sony Bakhtiar Resmi Dilantik

5 November 2025 - 19:48

Pemkab Jember Susun Desain Olahraga Daerah, Pembinaan Atlet Akan Berbasis Data Mulai 2026

5 November 2025 - 19:45

Menag Nasaruddin Dorong Siswa Madrasah Bukan Hanya Unggul dalam Agama tapi juga Teknologi

1 November 2025 - 23:43

Jember Butuh Irigasi dan Infrastruktur, Bupati Fawait Minta Bantuan Mentan Amran Sulaiman Menuju Swasembada

1 November 2025 - 23:39

Ketua MPR RI Apresiasi Kualitas Cerutu Jember, Setara Produk Dunia

1 November 2025 - 23:38

Sentuhan Hati Menteri Pertanian di Tengah Festival Sapi Jatim di Jember

1 November 2025 - 14:27

Trending di Peristiwa