Reporter : Rifki Ahmad
Editor : Diaz Okta
Pasuruan, Kabarpas.com – Petani jeruk siam di Desa Sibon, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, mengeluh dengan hasil panen kali ini. Selain kuantitas berkurang, kualitas jeruk pun menurun sehingga mempengaruhi harga jual.
Para petani yang sedang memanen, mengeluh dengan kondisi hasil panen. Pasalnya, kemarau panjang menyebabkan resapan air yang didapat tanaman kurang memadai.
Salah satu petani menjelaskan hasil yg didapat dalam panen kali ini sebanyak 10 – 12 ton per hektar. Dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya mencapai 15 – 17 ton per hektar.
Sementara harga jual ke tengkulak yang tadinya Rp 7.000 – Rp 10.000 per kilogram, menjadi Rp 2.000 – Rp 5.000 per kilogram.
“Jualannya murah. Kalau pemerintah bisa memahalkan, ya bisa mahal. Hujan kurang, jeruk jadi rusak,” ujar Holek, petani jeruk daerah setempat.
Para petani mengaku, tidak ada perhatian dari pemerintah untuk membantu mensejahterakan petani jeruk siam. Mereka berharap, agar pemerintah memberikan respon yang baik dan memberikan bantuan berupa pasokan obat tanaman serta pupuk.
“Mencari pupuk untuk memaniskan jeruk, sulit. Hanya dikasih pupuk urea, sehingga rasa jeruk masam. Harganya tidak bisa meningkat,” ungkap petani lainnya. (rif/diz).