Jember, Kabarpas.com – Janji Bupati Fawait menyajikan opening ceremony yang spektakuler di gelaran MTQ XXXI Jawa Timur tahun ini benar-benar diwujudkannya. Bahkan, pembukaan di Jember Sport Garden pada Sabtu (13/9/2025) malam itu disebut berkelas nasional.
Tidak heran bila pembukaan MTQ di Jember memiliki kelas di atas rata-rata. Sebab, tuan rumah berani menggunakan teknologi canggih, drone dan kecerdasan buatan (AI).
“Baru pertama kali di MTQ tingkat provinsi, maupun tingkat nasional pembukaannya memakai teknologi drone. Oleh karena itu saya menyatakan, bahwa kelas pembukaan MTQ di Jember ini lebih dari kelas MTQ nasional. Maka layak untuk tahun berikutnya Jember menjadi tuan rumah MTQ nasional,” ucap Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an, Adhi Karyono.
Dalam sambutannya, Adhi mengatakan MTQ bukan sekadar ajang perlombaan tapi juga momentum untuk mengukuhkan kecinta kepada Al Qur’an. “Lebih dari sekadar menjadi juara, MTQ adalah ikhtiar kita bersama untuk menghadirkan cahaya Al Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya.
Selain itu, penyelenggaraan MTQ juga bertujuan untuk mencari qari-qariah dan hafizd-hafidzah terbaik yang akan mewakili Jawa Timur mengikuti MTQ tingkat nasional di Semarang tahun 2026.
Perhelatan MTQ XXXI dijadwalkan berakhir di tanggal 20 September. Pada tanggal itu juga direncanakan, seluruh kafilah diberikan kesempatan oleh Bupati Fawait untuk menikmati keindahan alam edukatif dan kulineran khas Jember.
Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya juga disampaikan Gubernur Khofifah Indar parawansa kepada seluruh kepala daerah di Jawa Timur, khususnya untuk Bupati Jember sebagai tuan rumah telah menyuguhkan seremoni pembukaan yang megah.
“Harapan kita MTQ XXXI di Jember ini akan menjadi bagian yang bisa membawa energi positif bagi Jawa Timur, bagi Indonesia. MTQ adalah energi yang akan memancarkan cahaya persatuan, cahaya keimanan, cahaya Al Qur’an,” ucap Khofifah.
Prosesi pembukaan MTQ yang sangat epic disebut Bupati Fawait merupakan bentuk kecintaannya kepada Al Qur’an. “Kami laksanakan MTQ ini sedemikian rupa sekali lagi niat kami untuk mencintai Al Qur’an, masyarakat Jember cinta Al Qur’an, cinta shalawat,” tuturnya.
Seperti diketahui, opening ceremony dimulai dengan visualisasi AI yang menampilkan Gubernur Khofifah dan Bupati Fawait mengucapkan selamat mengikuti MTQ.
Dilanjutkan, penampilan Si Petri (maskot MTQ) seekor penyu hijau yang digambarkan sebagai santri cerdas dan rajin menuntut ilmu, menggunakan busana khas santri Jember (Pandalungan), dan mengenakan lencana daun tembakau yang melambangkan Jember sebagai kota tembakau.
Drone light show menyusul kemudian dengan membentuk formasi simbol-simbol islam, potensi alam Jember, sampai jargon Bupati Fawait ojo lali moco sholawat.
Seremoni diakhiri dengan ledakan kembang api yang berlangsung kurang lebih dua menit. (dan/ian).
