Pasuruan, kabarpas.com – Aksi premanisme di simpang empat Kebonagung, Kota Pasuruan kembali meresahkan. Seorang sopir bus menjadi korban pembacokan setelah menolak memberikan uang kepada preman yang kerap beraksi di lokasi tersebut.
Peristiwa bermula pada Minggu (10/08/2025) saat seorang sopir bus mengambil penumpang di perempatan Kebonagung. Salah satu preman meminta uang kepada sopir tersebut, namun permintaan itu ditolak. Pelaku kemudian mengancam dengan kata-kata, “Awas besok ya !!.”
Ancaman itu terbukti. Keesokan harinya, Senin 11 Agustus 2025 korban bernama ES (41), warga Dusun Darungan, Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, sedang beristirahat sambil minum teh di simpang empat Kebonagung, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Tiba-tiba, pipi kirinya disayat oleh pelaku yang dikenal dengan panggilan Ucok.
Akibat kejadian tersebut, ES mengalami luka pada wajah dan langsung mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Ucok melarikan diri dan kini menjadi buronan.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan Tim Resmob untuk memburu pelaku.
“Kami targetkan dalam 1×24 jam pelaku dapat kami amankan. Aksi premanisme seperti ini sudah berulang kali meresahkan para sopir dan kondektur bus,” tegasnya.
Polisi mengimbau masyarakat, khususnya para sopir angkutan umum, untuk segera melapor jika mengalami atau mengetahui tindakan premanisme, agar dapat segera ditindaklanjuti. (emn/ian).