Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

KABAR NUSANTARA · 11 Sep 2023

PW Fatayat NU Jatim Gelar Sekolah Demokrasi


PW Fatayat NU Jatim Gelar Sekolah Demokrasi Perbesar

Surabaya, Kabarpas.com – Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Jawa Timur (Jatim) menggelar Sekolah Demokrasi Online (SDO) Sesi-7 yang digelar secara daring.

Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur Dewi Winarti selaku penanggung jawab Sekolah Demokrasi Online (SDO) Jawa Timur, mengatakan bahwa kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 2 Agustus 2023 dan didukung oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) serta Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur sebagai leading sector.

SDO Sesi-7 mengangkat topik Deteksi Dini , Merespon dan Menangani Kasus Kasus Intoleransi, Radikalisme dan Ekstremisme Kekerasan.

Siti Hnifah selaku fasilitator utama memaparkan tujuan sesi, diantaranya peserta memahami kata kunci untuk deteksi dini radikalisme dan ekstremisme kekerasan, selanjutnya peserta memahami standar untuk merespon dan menangani intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan, dan peserta mengetahui kebijakan terkait dengan intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan.

Selaku narasumber yaitu Ichsan Malik, yang juga Direktur Institut Titian Perdamaian saat menyampaikan materi terkait Deteksi Dini, Respon Dini Konflik dan Ekstremisme Kekerasan menyampaikan bahwa ideologi adalah “titik pusat gravitasi”.

Selain itu, Direktur Institut Titian Perdamaian tersebut juga memaparkan prinsip dan pengertian CEWERS, eskalasi konflik, proses ekstremesme kekerasan, peringatan dan tanggapan dini, metode pengumpulan data, laporan deteksi dini dan respon dini, metode peringatan dini dan tanggapan dini, serta pentingnya kerja tim.

Sementara Siti Hanifah, fasilitator utama SDO menyampaikan konsep diskusi kelompok. Pada sesi ini peserta berkesempatan untuk berdiskusi kelompok perihal kebijakan nasional dan daerah. Beberapa topik yang didiskusikan oleh peserta meliputi isu-isu penting dalam kebijakan tersebut, sistem deteksi dini yang diamanatkan dalam kebijakan tersebut, dan bagaimana kebijakan tersebut akan berkontribusi pada pencegahan berkembangnya diskriminasi, intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan. (mrq/gus).

Artikel ini telah dibaca 38 kali

Baca Lainnya

Bunda PAUD Kota Pasuruan Kagum dan Terharu Melihat Semangat Anak-anak di SLBN 2

12 Agustus 2025 - 23:41

Meriahkan Bulan Kemerdekaan, KAI Logistik Hadirkan Promo“Kiriman Merdekaku”

12 Agustus 2025 - 22:48

Preman Perempatan Kebonagung Bacok Sopir Bus, Polisi Buru Pelaku

12 Agustus 2025 - 12:15

Hari Hutan Indonesia 2025: Krisis Iklim, Banjir Rob, dan Hutan yang Kian Menghilang

12 Agustus 2025 - 10:37

Pastikan Dampak Hilirisasi, MIND ID Perkuat SDM Daerah Lebih Unggul

12 Agustus 2025 - 08:42

Lolos Seleknas, Tiga Atlet Kurash Bakal Bertanding di Kejuaraan Asia Championship 2025

12 Agustus 2025 - 07:55

Trending di Kabar Probolinggo