Pasuruan, Kabarpas.com – Diduga karena tercemar limbah pabrik, membuat air sungai wrati yang membelah tiga desa, yakni desa Cangkringmalang, Kedungringin, dan Kedungboto berubah warna menjadi merah.
Kejadian berubahnya air sunga wrati tersebut berawal dari laporan salah satu warga Dusun Gersikan, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji bernama Zainul. Pada saat hendak berangkat kerja, ia melihat warna sungai tersebut tidak seperti lazimnya. Sontak saja ia langsung melaporkan hal itu pada Rizky Wahyuni selaku Kepala Desa Kedungringin.
“Saya mendapat laporan berubahnya warna air sungai wrati dari seorang warga. Sehingga saya langsung menghubungi ketua tim Das Wrati untuk segera ditindak lanjuti bersama,” ucap Rizky Wahyuni.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Das Wrati Henry Sulfianto saat ditemui di lokasi menjelaskan, saat ini ia bersama Kades Cangkringmalang melakukan penelusuran dari mana asal muasal perubahan warna air sungai (merah red).
“Setelah kami telusuri ternyata perubahan warna tersebut berawal di wilayah Kecamatan Gempol,” tegasnya.
Ia menambahkan, kejadian ini sejatinya sudah kerap terjadi beberapa tahun lalu yakni tahun 2020, 2021 & 2022. Namun tidak diketahui dari pabrik mana yang mengeluarkannya.
“Saat ini tim bersama warga masih berusaha mendapatkan bukti otentik berupa video dan foto saat pabrik yang kami curigai kembali membuang limbahnya. Bukti tersebut akan kami buat laporan pada pihak berwenang yakni DLH Kabupaten Pasuruan dan Polres Pasuruan, guna diberikan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang ada,” terang Henry.
Hal senada juga disampaikan oleh Hufron Kades Cangkringmalang, pihaknya menyesalkan perilaku pembuangan limbah itu di wilayah Kecamatan Beji. Sebab menurutnya, Tim Das Wrati bersama warga dan sejumlah perusahaan yang ada di Kecamatan Beji beberapa bulan lalu telah gotong royong membersihkan sungai wrati yang tertutup enceng gondok. Sehingga aliran sungai tidak maksimal mengalirnya. Namun, miris saat sungai sudah lumayan bersih kini kembali dicemari.
“Kami meminta pada instansi terkait agar segera mencari keberadaan pabrik yang dengan sengaja membuang limbah cairnya sedemikian rupa. Perilaku pabrik yang telah kami curigai tersebut, sangat mencederai usaha kami yang telah menjaga sungai wrati,” pungkasnya. (ajo/ian).