Oleh: Abu Avzalea, Pasuruan
(Kabarpas.com) – MUHAMMAD Anshori (78), seorang pengemis asal Kota Pasuruan yang dalam waktu dekat lagi akan berangkat haji ke tanah suci Makkah.
“Pada tanggal 8 September nanti, saya akan berangkat ke tanah suci bersama dengan rombongan kelompok terbang (kloter) 44 asal Kota Pasuruan,” ujar Anshori kepada Kabarpas.com saat ditemui di rumahnya yang berada di Dusun Lojok, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Senin, (24/08/2015) siang.
Kakek yang selama ini hidup sebatang kara di rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu yang sudah reot disamping kandang kambing tersebut menceritakan, kalau niatannya untuk berhaji itu sangat kuat sekali. Sebab menurutnya berhaji merupakan ibadah yang harus dilaksanakan meski uang yang dikumpulkannya mulai tahun 2005 silam itu hanya sedikit.
“Niat haji kulo pun bulat, mboten enten anak lan estri, dados gadah yotro geh dikumpulaken ditabung damel haji (Niatan saya untuk naik haji sudah bulat. Saya tidak punya anak dan istri, kalau punya uang langsung dikumpulkan untuk ditabung buat haji.red), “ terang Anshori.
Lebih lanjut ia menceritkan, kalau selama ini ia kumpulkan uang mulai dari Rp 2000 hingga Rp 3000/hari, jika sudah kumpul 3-4 hari, uang tersebut ia titipkan ke tetangganya bernama Siti Khotimah, yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri.
Sementara itu, menurut cerita para tetangga Anshori, sejak tahun 2005 silam Anshori mengais rejeki dengan cara meminta minta (mengemis) di sekitar kota/kabupaten Pasuruan, yang dilakukannya hingga bertahun tahun. Selain itu, setiap harinya ia juga mengembala kambing, serta sebagai buruh tani. Semua itu dilakukannya asalkan halal dan tidak mau merepotkan orang lain.
“Memang niatan naik haji sudah kuat. Uang yang dikumpulkan sejak 10 tahun yang lalu, tiap harinya dikumpulkan ke saya. Kalau sudah banyak dimasukkan ke tabungan haji, “ ucap Siti Khotimah kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi.
Selain Siti Khotimah, ia juga dibantu warga sekitar yang dianggap sebagai saudaranya yakn Hanafi (72) yang sekaligus dipercaya untuk mengumpulkan uang dan mengurusi segala urusan pemberangkatan haji di sebuah KBIH yang ada di Kota Pasuruan.
“Tiap 3-4 hari sekali, pak Anshori selalu menitipkan uang ke toko milik bu Siti Khotimah, kalau sudah banyak uang itu ia tabungkan ke tabungan haji. Pertama kali dia setor Rp 20,5 juta, lalu Rp 15 juta, dan terakhir Rp 4 juta, untuk urusan lainnya diambilkan dari uangnya yang dititipkan ke saya, “kata Hanafi.
Sedangkan untuk memenuhi syarat admintrasi yang lainnya, telah disiapkan dana yang berasal dari bantuan warga sekitar dan kalangan dermawan yang jumlahnya telah mencapai Rp 9 Juta lebih. Hal itu menurut para tetangganya akan dipakai untuk selamatan, urusan ke KBIH, keberangkatan, ongkos perjalanan dan sepulangnya dari haji. “ Semua warga membantu pak Anshori secara ikhlas, “ imbuh Hanafi. (***/sym).
