Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) melakukan pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama bulan April 2019 di wilayah kerja Puskesmas Jorongan, Kuripan, Klenang Kidul, Gending, Sumberasih dan Glagah.
Pengukuran kebugaran jasmani yang dilakukan pada 600 orang anak sekolah kelas 4, 5 dan 6 SD ini dilakukan dengan cara pengukuran tensi dan denyut nadi serta praktek lari 1000 meter. Selama kegiatan tersebut mereka dipandu oleh narasumber dari Dinkes Kabupaten Probolinggo dan petugas puskesmas setempat.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Sumaryanto mengungkapkan pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah ini dimaksudkan untuk mewujudkan siswa SD yang sehat, bugar dan berprestasi melalui pembudayaan aktifitas fisik dan olahraga yang baik, benar, terukur dan teratur di lingkungan sekolah.
“Tujuannya untuk meningkatnya perilaku siswa SD dalam meningkatkan kebugaran jasmani, meningkatnya pengetahuan siswa SD terhadap perlunya latihan fisik dan olahraga menjadi budaya hidup sehari-hari, meningkatkan kemandirian sekolah dalam mendukung gerakan masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatkan derajat kesehatan dan prestasi siswa SD,” katanya.
Menurut Yanto, kebugaran jasmani pada siswa SD merupakan salah satu komponen penting yang dapat mendukung prestasi siswa. Kebugaran jasmani dapat menggambarkan kondisi fisik seseorang untuk melakukan aktivitas. Kebugaran jasmani tidak sama dengan kesehatan. Orang yang sehat belum tentu bugar, tetapi orang yang bugar pasti sehat.
“Siswa sekolah yang bugar, tidak mudah lelah akan dapat mengerjakan tugas atau mengikuti pelajaran di sekolah lebih baik. Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seorang siswa, makin baik kemampuan fisiknya sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi di sekolahnya,” terangnya.
Yanto menambahkan pengukuran kebugaran jasmani pada anak sekolah ini dilakukan demi mensukseskan Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas) melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2017.
“Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan derajat kesehatan dan prestasi siswa SD melalui budaya olahraga dan perilaku hidup sehat untuk mewujudkan generasi yang berkualitas,” harapnya. (mel/nis)