Pasuruan (Kabarpas.com) – Kementerian Agama (Kemenag) RI mencatat jumlah lembaga pendidikan Islam di Indonesia mencapai 300.270 lembaga. Bahkan, capaian tersebut merupakan jumlah terbesar di dunia.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Agama (Menag) RI, Lukman Hakim Syaifuddin saat menghadiri haul ke-34, KH Abdul Hamid di Pondok Pesantren Salafiyah, Kota Pasuruan, Senin, (21/12/2015).
“Total lembaga pendidikan Islam sebanyak itu. Meliputi dari Raudlatul Athfal hingga perguruan tinggi. Sekaligus diantaranya sebanyak 27.290 Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh tanah air,” kata Menag RI, Lukman Hakim Syaifuddin dalam sambutannya.
Ia juga merincikan, bahwa jumlah lembaga pendidikan Islam sebanyak 300.270 tersebut, meliputi 675 perguruan tinggi, termasuk sebanyak 55 perguruan tinggi berstatus negeri. Di tambah Madrasah dari berbagai tingkatan, yaitu mulai dari diniyah hingga aliyah, dengan total berjumlah 75.199 lembaga.
“Dengan banyaknya lembaga pendidikan Islam di Indonesia tersebut, diharapkan akan mampu menciptakan serta memperkokoh karakter Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab dan bertoleransi tinggi,” harap Menag RI, Lukman Hakim Syaifuddin.
Kendati demikian ia menyampaikan, tantangan yang saat ini dihadapi adalah membangun sebuah karakter Bangsa Indonesia dari banyaknya anak didik yang tergolong besar.
“Tapi, peran itu tidak terlepas dari para alim ulama dan para pengasuh Pondok Pesantren di Indonesia. Terutama dalam menjadikan santrinya yang berkemampuan dengan dilandasi keimanan dan ketaqwaan,” terangnya.
Karenanya, peran ulama tetap akan menciptakan dan mengokohkan karakter Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkepribadian dan memiliki toleransi yang tinggi. Namun, tetap memiliki kemampuan serta keunggulan di bidang keilmuan.
Sementara itu, pantauan Kabarpas.com di lokasi, ratusan ribu jamaah dari berbagai daerah di Tanah Air, menghadiri Haul ke-34 KH Abdul Hamid bin Abdullah di Pondok Pesantren Salafiyah.
Bahkan, sangking banyaknya jamaah yang hadir dalam haul tersebut. Membuat sejumlah jalan di Kota Pasuruan ditutup sementara. Diantaranya yaitu Jl KH. Wachid Hasyim, JL KH. Abd Hamid (dulu Jalan Jawa.red), dan jalan di seputaran Alun-alun. (wan/gus).