Jember, Kabarpas.com – Kata ‘mengajar’ identik dengan seorang guru, maka dalam program Kampus Mengajar identik dengan mahasiswa dari jurusan Ilmu Pendidikan. Tetapi Program ini menjadi sangat unik karena diminati oleh mahasiswa jurusan di luar ilmu pendidikan, salah satunya jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Salah satunya Imaniar Mahasiswa HI Universitas Jember.
Program kampus mengajar merupakan program unggulan Kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. Program Kampus mengajar ini merupakan salah satu program dari kampus merdeka.
Program ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa di seluruh Indonesia untuk terjun langsung dalam membantu proses belajar mengajar siswa SD (Sekolah Dasar) terutama di daerah 3T (Tertinggal, terdepan dan terluar). Mahasiswa ini nantinya akan di tempatkan di sekolah sesuai tempat tinggalnya atau daerah lain sesuai pilihan.
Berhasil lolos dari Program tersebut Imaniar pulang kampung untuk mengabdikan dirinya. Imaniar ditempatkan di sekolah dasar (SD) ber-akreditasi C di wilayah Bangkalan, 1 km dari tempat tinggalnya.
SD Negeri Langkap 4 menjadi sekolah yang selama 3 bulan (Maret-Juni 2021) akan mendapatkan bantuan berupa perbaikan administrasi, adaptasi media belajar yang lebih modern, dan pengenalan metode belajar yang lebih baik. Yang mana sebelumnya sudah dibekalkan kepada mahasiswa sebelum diterjunkan ke lapangan.
Imaniar membagi sedikit pengalamannya dalam mengajar, “Karena sekolah nya masih ber-akreditasi C dan kebanyakan siswa nya berasal dari keluarga yang kurang mampu dan terbatas sarana pembelajarannya, jadi selama Pandemi siswa tidak sepenuhnya belajar di rumah. Pada hari senin, rabu dan jumat siswa akan ke sekolah untuk belajar” tuturnya ketika ditanya bagaimana proses belajar di SD Negeri Langkap 4 selama Pandemi.
Ia juga menyebutkan bahwa siswa menyambut antusias mahasiswa yang ditugaskan untuk mengajar di sana.
“Baik guru maupun siswa menyambut kami dengan baik, jadi kami bisa bekerjasama untuk menjalankan program kerja kami dengan baik pula karena dukungan penuh yang diberikan oleh pihak sekolah dan antusiasme siswa yang begitu baik,” Imaniar menambahkan.
Memang dalam program seperti ini, penyokong utaman kesuksesan dalam program adalah bagaimana siswa dan pihak sekolah mau menerima kehadiran mahasiswa untuk ikut serta membangun sekolah untuk menjadi lebih baik lagi.
“Saya bersimpati melihat adek-adek yang sekarang sedang berjuang untuk belajar di tengah Pandemi. Terlebih untuk mereka yang berada di wilayah terluar dengan akses pembelajaran yang minim. Karena tujuan utama program ini adalah untuk membantu pembelajaran di Sekolah Dasar yang terdampak Covid-19. Maka kami memberanikan diri untuk mencoba tantangan ini, Kalau bukan kita siapa lagi,” jawab Imaniar ketika ditanya apa alasannya mengikuti program Kampus Mengajar ini.
Meski tidak memiliki hubungan yang erat dengan program studi yang dijalankan, Imaniar mengaku begitu tertarik untuk mengabdikan dirinya di daerah tempat tinggalnya sebagaimana mestinya dilakukan oleh mahasiswa sebagai agen perubahan. Dan ia mengharapkan bahwa mahasiswa lainnya juga ikut tergerak untuk mendukung program ini sebagai sarana menyalurkan ide dan gagasan terbaiknya untuk membangun negeri. (cha/wan).