Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Pojokan · 31 Mei 2023 06:50 WIB ·

Wisata Integritas Berbasis Ekonomi Hijau


Wisata Integritas Berbasis Ekonomi Hijau Perbesar

Oleh: Sudiono, Manager Iklan Kabarpas.com

KABARPAS.COM – PASURUAN merupakan kota yang memiliki potensi besar terhadap perekonomian karena jalur transportasi Surabaya-Probolinggo-Malang, bahkan Jawa-Bali menjadikan kota ini berada di teritorial yang strategis dalam upaya pengembangan berbagai sektor pembangunan. Dalam
sejarah dijelaskan, Pasuruan adalah sebuahkota pelabuhan kuno. Pada zaman Kerajaan
Airlangga, Pasuruan sudahdikenal dengan sebutan “Paravan”.

Pada masa lalu, Pasuruan merupakan pelabuhan yang sangat ramai letak geografisnya yang strategis menjadikan
Pasuruan sebagai pelabuhan transit dan pasar perdagang anantar pulau serta antar negara.
Banyak bangsawan dan saudagar kaya yang menetap di Pasuruan untuk melakukan
perdagangan seperi Etnis Tionghoa yang mendominasi perdagangan, Eropa yang
mendominasi pemerintahan, para saudagar arab, serta masyarakat asli pribumi yang saling
berinteraksi saat itu. Hal ini membuat kemajemukan di Pasuruan sehingga terjalin dengan
baik dan damai. Adapun peninggalan peninggalan saudagar arab, tionghoa dan eropa bisa
kita nikmati hingga saat ini (Candrani 2018) .

Dinamika Kota Pasuruan yang sedang berkembang baik secara sosial ekonomi maupun
perkembangan bentuk fisik menuntut adanya pedoman penataan ruang dalam pemanfaatan,
pengawasan maupun pengendalian perkembangan kawasan. Dalam hal ini produk
perencanaan tata ruang harus lebih bersifat operasional, terutama pada kawasan-kawasan
yang memiliki karakteristik khusus seperti kawasan yang dimungkinkan mengalami
percepatan perkembangan kawasan cagar budaya dan kawasan yang berpotensi menjadi icon
Kota Pasuruan (Wijaya, 2023).

Dalam mewujutkan tata ruang Kota Pasuruan pemerintah harus bisa menjaga pentingnya
iklim ekonomi yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Pasuruan untuk
generasi sekarang maupun generasi mendatang dengan fokus utama terhadap kegiatan
ekonomi yang menghasilkan produk dan menciptakan lapangan kerja perlu menjadi fokus
pembuat kebijakan. Dengan demikian konsep ekonomi hijau diperlukan dalam rangka
mendukung kesejahteraan dan keadilan pelaku pasar domestik agar diberi kesempatan untuk
mengembangkan perekonomian Indonesia.

Adanya ekonomi hijau bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara peningkatan kesejahteraan rakyat dan menjaga perekonomian nasional.
Oleh karena itu dalam pembangunan mikro dan makro ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah harus mengadopsi prinsip- prinsip ekonomi hijau dalam pelaksanaannya.
Terdapat lima prinsip pembangunan ekonomi berbasis ekonomi hijau. Pertama, ekonomi
hijau harus mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Kedua, harus
mampu menciptakan kesetaraan untuk berbagai periode generasi. Ketiga, harus mampu
memelihara, memulihkan, dan berinvestasi dalam berbagai kegiatan yang berbasis sumber
daya alam. Keempat, diharapkan mampu mendukung tingkat konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan. Kelima, harus didukung oleh sistem yang kuat, terintegrasi, dan
akuntabel (Anwar, 2022) .

Mengembangkan ekonomi hijau seperti investasi untuk bioteknologi, produk hemat energi,
industri kreatif dan gaya hidup ramah lingkungan akan sangat membantu memperbaik
kondisi lingkungan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Perhitungan Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) yang ramah lingkungan yang dikenal dengan PDRB Hijau yang telah
diperkenalkan oleh BPS merupakan salah satu upaya serius dalam pengendalian dampak

lingkungan. PDRB Hijau Indonesia untuk pembangunan nasional dapat memperhitungkan
sumberdaya alam yang tersedia, jumlah yang dikonsumsi dan menghitung pengikisan
sumberdaya alam yang terjadi juga dapat memperhitungkan berapa besar biaya yang
diperlukan untuk melindungi lingkungan (Yasa, 2010).

Melihat history ini Kota Pasuruan memiliki potensi menjadi kota wisata, sehingga
kedepannya Kota Pasuruan dapat menjadi kota wisata terintegrasi yang memadukan wisata
religi, wisata heritage, wisata pelabuhan dan wisata edukasi yang menjadi satu kesatuan serta
menerapkan ekonomi hijau sehingga, bisa mewujutkan kawasan Wisata Terintegrasi yang
menghubungkan makam KH Abdul Hamid, Masjid Agung Al Anwar, Alun Alun, Gedung
P3GI dan Pelabuhan Tanjung Tembikar, Gedung Pancasila yang akan menjadi kawasan
Pariwisata terintegrasi yang dapat menarik wisatawan. Selain itu, pemerintah harus
menyiapkan produk produk lokal Kota Pasuruaan baik berupa makanan atau produk karena
dari tiga ras tersebut memiliki kuliner yang berbeda beda.

Konsep wisata terintegrasi yang dibangun di Kota Pasuruan harus menggabungkan masa lalu,
masa kini dan masa depan dengan mengutamakan cagar budaya dengan masa lampau agar
anak anak muda tidak melupakan sejarah melainkan mengagali sejarah pasuruan lebih baik
karena, wisata heritage masa kini dengan saat ini adalah wisata transisi dan masa depan yang
merupakan wisata religi. cell plan wisata masa depan merupakan wisata religi dengan
menghadirkan suasana kota mekkah secara utuh intinya ritual haji maupun umroh dengan
menampilkan terowongan mina dan jabal rahma, masa kini menampilkan simbul simbul dan
asal asul Kota Pasuruan kemudian masa lalu menampilkan wisata edukasi heritage yang
menampilkan sejarah Kota Pasuruan. Jika konsep ini dijalankan maka seluruh masyarakat
yang tidak mampuberanggkat haji akan mengabadikan momen di Kota Pasuruan.

Untuk mewujutkan konsep wisata integritas berbasis ekonomi hijau strategi atau kebijakan
yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kota Pasuruan yaitu:

  1. Membangun, meningkatkan aksesibilitas serta mengembangkan spot wisata
    terintegrasi antara Wisata Religi, Wisata Heritage, Wisata Pelabuhan dan Wisata
    Edukasi.
  2. Melakukan pemasaran atau promosi yang terintegrasi secara rutin melalui event,
    brosur dan media sosial.
  3. Memperbesar dukungan dan peran serta masyarakat sekitar.
  4. memperkuat kebijakan yang pro-alam dengan menentukan target hasil yang
    berorientasi pada modal alam, memastikan ketersediaan dana yang konsisten untuk
    menjalankan kebijakan dan penentuan kebijakan.
  5. Membangun Komuntitas berkelanjutan Misalnya, dengan mengembangkan hutan
    bakau, beralih ke model bertani permakultur, dan menggunakan sumber energi tenaga
    matahari yang bertanggung jawab secara sosial.

Selain itu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi merupakan kunci utama bagi konsep wisata
integritas berbasis ekonomi hijau. Inovasi marketing atau pemasaran pada sektor pariwisata
perlu dilakukan melalui pemanfaatan digitalisasi, membangun jejaring dengan media
massa, dan pemanfaatan big data. Kemudian, jika hal-hal di atas terpenuhi, dilanjutkan
dengan city branding yang merupakan mаnаjеmеn dеstinаsi mеlаlui inovаsi strаtеgis sеrtа
koordinаsi еkonomi, sosiаl, komеrsiаl, kulturаl. 

Selain city branding, pemasaran pariwisata suatu daerah memerlukan daya tarik, salah
satunya dengan adanya event. Event berfungsi sebagai salah satu kekuatan dari pemerintah
daerah dan masyarakat untuk menarik para wisatawan berkunjung. City
branding dan event dapat menciptakan persepsi pada pengunjung sehingga dapat
menstimulus keputusan berkunjung wisatawan ke suatu daerah.

Agar tercipta wisata integritas berbasis ekonomi hijau yang implementatif, komprehensif,
kreatif dan inovatif, pemerintah perlu membuat kebijakan dan peraturan yang tegas kepada
oknum pelaku bisnis, berinvestasi dalam pengembangan ekonomi hijau dibidang sains dan
teknologi, menerapkan pariwisata hijau, transportasi hijau, melakukan sosialisasi yang
masif terhadap masyarakat dan pelaku bisnis tentang manfaat dan penerapan ekonomi
hijau, serta hal yang paling penting dalam mendukung terciptanya ekonomi hijau di
Indonesia adalah kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dengan tetap
berpegang pada etika lingkungan. (***).

Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Merajut Mimpi Wujudkan Wisata Heritage Terintegrasi

2 April 2024 - 11:04 WIB

Pemilih dalam Pemilu

14 Maret 2024 - 09:34 WIB

Prof Muhibin Zuhri: Teologi Kebhinnekaan Menjadi Pendekatan Alternatif untuk Jawab Problem Kemanusiaan

19 Desember 2023 - 20:29 WIB

Work Life Balance 

18 Desember 2023 - 12:55 WIB

Politik Uang & Dampaknya Bagi Kualitas PEMILU

9 Oktober 2023 - 05:19 WIB

Semua Profesi Ada Resikonya…

15 Mei 2023 - 11:42 WIB

Trending di Pojokan