Reporter : Fair Cholis
Editor : Memey Mega
___________________________________
Malang (Kabarpas.com) – Warga Kabupaten Malang dibuat kelimpungan dengan kebocoran pipa dari PDAM Kabupaten Malang. Bahkan, beberapa warga mengeluhkan, karena kebocoran yang tidak segera diperbaiki itu membuat banyak kerugian warga, apalagi tagihan PDAM menjadi membengkak karena kebocoran tersebut.
Aru Datu, salah satu warga Jalan Kapi Mantasti III Sawojajar 2, Kabupaten Malang mengaku, sudah sering mengadu kepada pihak PDAM perihal kebocoran tersebut. Namun, hingga saat ini, petugas hanya memberikan janji akan segera memperbaikin pipa bocor tersebut.
“Sudah beberpa kali ini aku komplain ke PDAM. Baik ke petugas jaganya, di kantor PDAM yang di Jl. Jaya Srani Raya, Sawojajar 2, dan bahkan sudah nggak kehitung berapa kali komplain ke petugas PDAM yang biasa keliling ngecek air,” ungkap pria tersebut kepada Kabarpas.com biro Malang, Senin (31/07/2017).
Kebocoran pipa, lanjut Datu, ada di deket meteran air, disaluran yang mengarah ke rumah.
“Otomatis air yang hilang akibat bocor pipa ini, aku yang bayar. Jadinya membengkak deh tagihannya. Udah 6 bulan lebih aku komplain, dan udah lebih dari sekali komplain ke petugas di loket pengaduan. Tagihanku perbulan, normalnya antara Rp 35 – 36 ribu. Gara-gara bocor ini, aku harus bayar Rp 68 ribu,” terangnya.
Diakui warga setempat, sempat meminta bantuan petugas yang biasa mengecek air, bahkan akan memberikan imbalan untuk memperbaiki kebocoran pipa.
“Tidak dapat menyanggupi dengan alasan karena ada bagian yang harus diganti & merupakan wilayahnya PDAM. Nggak bisa beli dipasaran. Kalau seperti ini, sebagai pelanggan tentunya tidak bisa berbuat apa-apa. Komplain juga terasa percuma karena berkali-kali melayangkan keluhan ke pihak PDAM Kabupaten tapi tidak pernah ada tanggapan,” keluh bapak dua anak tersebut.
Ia juga menambahkan, beberapa waktu yang lalu, debit air di komplek juga sempat terganggu. Sehingga mengakibatkan terhentinya air selama sekitar tiga bulan, “Kalau warga tidak demo mungkin masih belum normal lagi,” terangnya.
Sementara itu, hingga berita ini diketik, pihak PDAM Kabupaten Malang masih belum bisa dikonfirmasi. (lis/mey).