Pasuruan (Kabarpas.com) – Seorang jamaah haji asal Kabupaten Probolinggo dikabarkan turut menjadi korban tewas, dalam insiden tragedi Mina di Arab Saudi. Kabar itu didapat oleh pihak keluarga dari sesama jamaah haji, yang berada satu lokasi dengan korban.
Jamaah haji Indonesia asal Kabupaten Probolinggo yang dikabarkan tewas dalam insiden tragedi Mina tersebut bernama Nero, warga Desa Triwungan, Kecamatan Kota Anyar, kabupaten setempat.
Kabar meninggalnya lelaki kelahiran tahun 1959 itu, didapat dari sambungan telpon dengan salah satu jamaah haji, yang satu kelompok bimbingan ibadah haji dengan korban.
“Saya mendapat kabar dari salah satu keluarga jamaah haji, yang sama-sama satu kelompok bimbingan dengan Pak Nero. Ia mengabarkan, bahwa beliau (Nero.red) menjadi korban tewas dalam insiden tragedi Mina,” ujar Hariyono, keponakan korban kepada Kabarpas.com saat ditemui di rumahnya, Kamis, (24/09/2015).
Ia menambahkan, dari informasi yang ia terima korban saat itu hendak melempar jumrah bersama istrinya Murti Ninghsih. Namun, korban terjatuh akibat desakan dari belakang. Akibatnya, korban menjadi sasaran injak jamaah haji yang lainnya. Sementara istrinnya selamat karena berhasil ditarik oleh temannya.
Sampai Kamis malam, pihak keluarga dan kerabat korban yang sehari-hari bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan jasa rias dekorasi, yang tergabung dalam kloter 47 KBIH Savara Probolinggo tersebut, masih menunggu kejelasan informasi dari pihak Kemenag kabupaten setempat.
Di tempat terpisah, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kabupaten Probolinggo, Mukhlason membenarkan dengan adanya jamaah haji asal wilayahnya yang tewas dalam melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Namun, pihaknya masih belum berani memastikan apakah yang bersangkutan itu tewas karena menjadi korban insiden tragedi Mina atau memang sakit.
“Memang ada kabar kalau jamaah haji kami ada yang tewas. Namun, kami masih belum memastikan apakah yang bersangkutan itu tewasnya karena jadi korban insiden tragedi Mina atau memang sakit. Sehingga tewas pada hari yang sama dengan tragedi Mina. Sebab, sampai saat ini informasinya masih simpang siur,” terangnya kepada Kabarpas.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon. (har/abu).