Blitar, Kabarpas.com – Pada tahun 2024, para petani di Kota Blitar menjerit pasalnya kuota pupuk subsidi yang akan diterima mengalami penurunan signifikan yakni sekitar 50 persen.
Ketua Kelompok Tani Ngudi Rahayu Kelurahan Bendogerit Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Imam Makhrus (54) mengatakan, fenomena ini telah mengakibatkan sejumlah pihak cemas karena menjadi sebuah permasalahan baru di sektor pertanian.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar menyebutkan dari kuota pupuk Urea yang diusulkan 737.300 kilogram per tahun hanya disetujui 52 persen atau sekitar 370.000 kilogram per tahun pada 2024.
“Sedangkan kuota pupuk NPK yang diusulkan 796.931 kilogram per tahun hanya disetujui 29 persen atau sekitar 234.000 kilogram per tahun,” ujarnya.
Kemudian, tahun sebelumnya, tiap lahan petani seluas 100 ru mendapat jatah dua zak atau satu kuintal pupuk urea dan satu zak atau 50 kilogram pupuk NPK per tahunnya.
“Dan tahun ini, petani hanya dijatah 20 kilogram pupuk urea dan 10 kilogram pupuk NPK untuk lahan seluas 100 ru per tahun,” imbuhnya.
Dengan demikian, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat guna untuk mengatasi permasalahan demi kelangsungan pertanian di Kota Blitar. (bay/gus).