Sukorejo, Kabarpas.com – Perkumpulan Tani Pemuda Dusun, Karanglo Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan dan menjaga keberlanjutan lahan pertanian, para pemuda tani ini mengikuti kegiatan pendampingan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Pertemuan Tani Pemuda Darul Mukmin ini dihadiri oleh petani muda yang antusias untuk mempelajari teknik pembuatan pupuk organik dari bahan-bahan alami serta pestisida nabati yang ramah lingkungan.
Pemateri dari pelatihan ini adalah Roisatul Ainiyah, M.Pd dan Muh. Aniar Hari Swasono, MP yang keduanya sudah berpengalaman dibidangnya.
Dalam sambutannya, Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat Pemula, Desy Cahyaning Utami, MP, menyampaikan bahwa pendampingan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida kimia yang harganya semakin mahal dan berdampak negatif pada lingkungan.
“Kami ingin menciptakan kesadaran di kalangan petani muda untuk beralih ke pertanian organik yang lebih sehat dan berkelanjutan. Dengan membuat pupuk organik dan pestisida nabati sendiri, sehingga bisa menghemat biaya sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem,” ujarnya.
Pendampingan ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar, seperti sisa-sisa tanaman, kotoran ternak, daun-daun kering, dan berbagai jenis tumbuhan yang memiliki sifat anti-hama alami. Peserta diajarkan cara membuat pupuk organik kompos serta pestisida nabati dari bahan-bahan tersebut.
Menurut Muh. Aniar Hari, Swasono, MP, penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami tanpa merusak struktur tanah.
“Penggunaan pestisida nabati juga lebih aman untuk tanaman dan manusia, serta tidak meninggalkan residu kimia berbahaya di hasil panen,” jelasnya.
Salah satu peserta, Solikhatin, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pelatihan ini.
“Saya jadi lebih paham bagaimana cara membuat pupuk dan pestisida alami. Ini sangat bermanfaat, apalagi bagi kami yang ingin mengurangi penggunaan bahan kimia di lahan pertanian,” tuturnya.
Kedepan, Perkumpulan Tani Pemuda Dusun Karanglo Desa Sukorejo berencana untuk terus mengadakan kegiatan serupa dan menyebarluaskan praktik pertanian organik ke desa-desa tetangga, guna menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Dari hasil pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati sendiri diperoleh peningkatan SDM dan pengetahuan dari para peserta dan sekitar 80% para pemuda tani akan mengaplikasikannya pada lahan masing-masing
Desy menambahkan bahwa kegiatan ini terlaksana dari program hibah Pengabdian Kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Diharapkan, melalui kegiatan pendampingan ini, Perkumpulan Tani Pemuda Darul Mukmin di Dusun Karanglo Desa Sukorejo dapat lebih mandiri dalam mengelola pertanian organik dan bisa berbagi pengetahuan kepada masyarakat luas.
“Kegiatan ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mendukung program pertanian berkelanjutan yang digagas oleh pemerintah desa,” pungkasnya. (dit/ari).