Pasuruan, Kabarpas.com – Seorang pria yang setiap harinya bekerja sebagai tukang pijat ditemukan meninggal setelah sempat pamit mandi di sungai Pleret, di Kelurahan Pohjentrek, Kota Pasuruan pada Rabu (15/11/2023).
Diketahui korban bernama Muhammad Arifin, 35, warga Dusun Bunguran Barat, Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Hadi, 45, pemilik warung mengatakan bahwa korban datang ngopi di warung miliknya di pinggir sungai Pleret pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Namun, sekitar pukul 03.00 WIb, korban pamit untuk mandi di sungai.
“Dia pesan kopi, terus izin mau mandi ke sungai, tapi kok gak balik-balik,” kata Hadi.
Menurut Hadi, korban terakhir kali terlihat mandi di tepi sungai di dekat jembatan.
Namun, hingga terdengar adzan subuh, sekitar pukul 03.30 WIB, Arifin tak kunjung kembali. Menurut Hadi, kala itu barang-barang milik korban, seperti hp jaket dan dompet, masih tertinggal di warung.
“Saya cari korban bolak balik dua kali, sambil manggil-manggil namanya, nggak ketemu, soalnya gelap juga meskipun pakai senter,” ungkapnya.
Pagi harinya, tepat sekitar pukul 09.00 WIB, pemilik warung bertemu dengan Irfan, salah satu tetangga korban. Keduanya lalu mencoba mencari korban di tempat kosnya, namun kondisi kamar terkunci. “Akhirnya saya sama Pak Irfan memberitahu ke keluarganya di Pleret sana,” imbuhnya.
Setelah keluarga mendapat kabar soal hilangnya Arifin, mereka kembali menyisiri sungai.
Kholili, 45, paman korban, mengatakan bahwa jasad keponakannya ini berhasil ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB.
Dan Korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Dengan tubuh membiru dan kepala yang luka diduga akibat membentur plengsengan sungai.
“Ketemunya mungkin sekitar gak sampai 100 meter dari warung, terus diangkat sama warga,” ujar Kholili.
Disebut Kholili bahwa keponakannya selama ini memang memiliki penyakit epilepsi. Dia menduga penyakit ayan yang diderita Arifin kambuh ketika tengah mandi di sungai.
“Kalau kejadian epilepsi kumat ini bukan sekali mas, sudah beberapa kali, kadang jatuh di jalan dan di sungai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Purworejo, Ipda Hasanudin memastikan bahwa kematian korban murni akibat kambuhnya penyakit epilepsi. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah. Jenazah Arifin langsung dipulangkan ke rumah duka.
“Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, dan menerima karena memang korban sudah lama punya penyakit epilepsi,” pungkasnya. (emn/gus).