Reporter : Andika Wijaya
Editor : Kholid Andika
__________________________________________
Sidoarjo (Kabarpas.com) – Sekitar 250 orang terdiri dari karyawan dan guru KB, TK, SD, SMP, SMA di bawah naungan Yayasan Al Muslim, mengikuti pembinaan pendidikan akhlak (pendidikan karakter) dari salah satu pendiri Himpunan Masyarakat Peduli Akhlak (HIMAPA), KH Lukman Hakim di lapangan in door SD Al Muslim Waru Sidoarjo. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Yayasan Al Muslim dalam meningkatkan kualitas SDM.
Lukman Hakim menyampaikan bahwa, bahagia dan menderitanya suatu bangsa adalah karena ahlak. Misi Rasulullah SAW ke dunia ini menjadi rahmat bagi alam semesta dan memperbaiki ahlak yang otomatis menjadi misi ummat selanjutnya. Untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, hanya bisa dicapai apabila memiliki ahlak mulia.
“Dengan ahlak mulia inilah kita mampu mengendalikan diri dan memberikan manfaat dalam kehidupan. Semua manusia mendambakan kebahagiaan, sayangnya sebagian besar manusia tidak memahami kebahagiaan yang sebenarnya. Hasil riset dari persatuan dokter spesialis kesehatan jiwa Indonesia sungguh mengejutkan dan hampir sulit dipercaya, bahwa 94 persen penduduk Indonesia mengalami depresi, mulai dari tingkat yang ringan hingga yang berat. Kebahagiaan terasa begitur mahal, misterius, dan sulit digapai,” katanya, Sabtu (04/11/2017).
Berkaca Diri adalah seni mencapai kebahagiaan sejati. Dengan berkaca diri, sambung Hakim, seseorang akan mengenal diri sekaligus membenahi diri secara terus menerus untuk mencapai kesempurnaan ahlakul karimah (perilaku mulia). Dengan berperilaku mulia itulah dapat melanjutkan perjalanan ke “negeri” kebahagiaan.
“Program pembinaan ahlak secara mandiri yang dibangun dari diri sendiri dan keluarga melalui poster berkaca diri. Dalam poster tersebut diuraikan akhlak hina atau buruk berwarna hitam berada di sebelah kiri dan ahlak mulia atau baik berwarna putih berada di sebelah kanan. Poster berkaca diri dipasang pada tempat yang mudah dibaca oleh sapa saja. Dengan demikian pembaca dapat berintropeksi diri setiap hari, ahlak baik atau buruk apa saja yang sudah dilakukan, sehingga dapat segera memperbaikinya,” tuturnya.
Ia menambahkan, manfaat poster berkaca diri antara lain sebagai alat memahami sifat buruk dan baik diri sendiri serta mempermudah melakukan perbaikan diri setiap hari, sebagai nasehat anak-anak untuk bekal mereka membangun ahlak mulia dimasa depan, mendorong keluarga untuk mempelajari Al-Qur’an yang tercamtum dalam poster, bisa diberikan kepada orang lain sebagai nasehat sehingga mereka tidak merasa digurui, sebagai alat untuk memperbaiki prilaku pegawai dan budaya kerja instansi, memperoleh pahala mengalir bagi yang melestarikan dari generasi ke generasi.
“Sebaiknya setiap kelas dan tempat-tempat yang strategis dipasang poster berkaca diri. Pendidikan karakter ini juga bisa disampaikan melalui game yang sesuai dengan usia anak. Misal untuk siswa SMP dengan membentuk kelompok, kemudian ada yang mengambil undian yang berisi macam akhlak baik atau buruk. Apabila undian yang diambil kata sombong, maka kelompok tersebut diminta menuliskan apa sombong itu, apa kerugian jika sombong, apa keuntungan sombong, bagaimana mengatasi sombong dan ada berapa jenis sombong itu,” imbuh pria dari Bekasi dan penulis buku itu.
Ketua Yayasan Al Muslim, H Masyhuda berharap, setelah mengikuti pembinaan ini seluruh civitas akademik dan orang tua bisa menerapkan di sekolah dan di lingkungan keluarga masing-masing. Sehingga dapat mewujudkan visi misi sekolah, yaitu melahirkan generasi pemimpin berahlak mulia dan rahmatan lil alamin (bermanfaat bagi yang lain).
Pada akhir acara, Lukman Hakim menyerahkan poster berkaca diri berukuran sekitar 5 x 3 meter kepada Ketua Yayasan Al Muslim, H Masyhuda didampingi ibu. (and/lid).