Pasuruan, Kabarpas.com – Tiga perusahaan mendapatkan penghargaan di Omah Maggot Warna Warni (OM WAWA) Pasuruan yang bertepatan dengan kegiatan penyambutan Tim Penilai Penghargaan Satyalancana Wira Karya bidang pemerintahan dalam pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan kelautan Dusun Puntir Desa Martopuro Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan. Rabu, (22/09/2021).
Omah Maggot Warna Warni menjadi salah satu titik kunjungan dari tim penilai Satyalencana Wira Karya sebagai pendukung penyediaan pakan alternatif kaya protein untuk perikanan tawar maupun laut.
Hadir dalam kegiatan tersebut, tim penilai dari Kementerian Sekretaris Negara, Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, serta dari Kementrian Dalam Negri dan Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Sedangkan dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan hadir Anang Saiful Wijaya selaku Sekda Kabupaten Pasuruan didampingai Asisten III, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Camat Purwosari, Kepala Desa Martopuro dan perwakilan perusahaan dari PT. Indolakto Purwosari, PT. Karya Dibya Mahardhika dan PT. Tirta Investama Pandaan serta komunitas Maggot Center Pasuruan (MCP).
Apresiasi penghargaan diberikan kepada tiga perusahaan yaitu dari PT. Indolakto Purwosari, PT. Karya Dibya Mahardhika dan PT. Tirta Investama Pandaan atas partisipasinya dalam pengembangan ekonomi masyarakat di saat pandemi C.19 melalui budidaya maggot bsf. Ada tiga titik pengembangan budidaya maggot bsf antara lain di Dusun Puntir Desa Martopuro dan Dusun Babatan Desa Bakalan Kec. Purwosari, serta tersebar di Desa Karangjati, Pelintahan dan Desa Jagil.

Anang Saifullah Wijaya selaku Sekda Kabupaten Pasuruan sangat menyambut positif akan peran dari perusahaan yang sudah mendukung program-program ekonomi masyarakat melalui budidaya maggot bsf di Kabupaten Pasuruan. “Ternyata melalui budidaya maggot dapat membuka peluang kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat,” imbuhnya.
Menurut M. Kholis sebagai pemilik OmWaWa yang telah mengintegrasikan biokonversi maggot bsf dengan ikan, dan unggas sangat merasakan hasilnya karena di situasi pakan yang mahal, ada alternatif maggot sebagai pakan alternatif.
“Sehingga usaha kami bisa bertahan menjalankan usaha integrasinya. Di usaha kami ini setiap hari panen maggot /hari 50 -70 kg dan lele 60 kg/hari. Om WaWa menerima masyarakat yang akan belajar tentang budidaya, serta kami membukan pelatihan tentang bididaya maggot dengan integrasinya,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Alfi Khasanah menyatakan terkait pengembangan budidaya maggot yang diinisiasi oleh Maggot Center Pasuruan (MCP) pihaknya akan terus berkolaborasi.
“Dan akan kita kembangkan lebih lanjut untuk menopang sektor pakan ikan di Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya. (adv).