Senin, 19 Mei 2025 – 20.08 | 1120 kali dilihat
Jember, Kabarpas.com – Bupati Jember Muhammad Fawait akhirnya angkat bicara setelah ada gesekan yang terjadi antara Wakil Bupati Djoko Susanto dengan Kepala Desa Sidomulyo Kamiludin yang sebelumnya sempat beradu mulut di media.
Bupati berharap semua pihak patuh terhadap aturan birokrasi, terutama hirarki yang sudah tersusun di dalam struktur pemerintahan.
“Saya berharap seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten Jember untuk merah putih dan tegak lurus sesuai aturan yang ada termasuk soal hirarki pemerintahan.
Konflik yang tidak elok dipertontonkan tersebut terjadi saat panen perdana kopi di Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Rabu (14/5/2025) lalu.
Tidak ada penyambutan dari pemerintah desa, apalagi dari Kades Kamiludin, saat Wabup Djoko datang ke wilayahnya mengikuti panen kopi.
Akhirnya, keduanya saling sindir di media publik. Dimulai dari pernyataan Wabup Djoko yang kemudian dibalas oleh Kades Kamiludin.
Bupati Fawait berharap kejadian seperti itu tidak boleh terulang lagi, apalagi jika wakil bupati melakukan kunjungan dalam rangka dinas.
“Tidak boleh lagi ada kunjungan kedinasan wakil bupati ke desa tidak ditemui dan tidak disambut baik oleh pemerintah desa. Apabila wakil bupati berkunjung dalam rangka kedinasan sudah seharusnya disambut dengan baik dan diperlakukan sebagaimana mestinya karena wakil bupati bagian dari atasan pemerintahan Kabupaten Jember,” tegas bupati.
Lebih lanjut, bupati meminta semua pihak di dalam pemerintahan berhenti membuat kegaduhan yang tidak ada gunanya. Semua instansi harus berkolaborasi dan hanya fokus bekerja untuk melayani masyarakat.
Apalagi dalam 100 hari masa kerja bupati yang tengah gencar melakukan percepatan-percepatan di semua sektor pembangunan.
“Seluruh pihak di pemerintahan di semua jenjang untuk tidak bikin gaduh, karena masyarakat hari ini ingin melihat kinerja yang baik dari pemerintahan Kabupaten Jember sampai ke level desa. Kita harus fokus kerja, kerja, dan kerja. Harus saling kerja sama semua pihak di Kabupaten Jember,” tandasnya.
Saat ini menurut bupati, Pemkab Jember sudah on the track melakukan perbaikan dan percepatan di sejumlah sektor demi mewujudkan visi misi Jember Baru Jember Maju. Sehingga, ikhtiar tersebut tidak seharusnya dinodai oleh hal-hal yang tidak penting yang justru menimbulkan polemik.
“Alhamdulillah Jember sudah ada di rel yang positif dan masyarakat sudah mulai merasakan kinerja Jember Baru Jember Maju. Contohnya, seperti pelayanan kesehatan gratis (UHC) di seluruh RS seluruh Indonesia,” ucap bupati.
Menariknya, dalam statment bupati tersebut, ia menekankan jika dalam hal kedinasan maka sudah seharusnya wakil bupati disambut dengan baik.
Namun, sampai hari ini belum diketahui apakah kedatangan Wabup Djoko Susanto dalam rangka dinas atau hanya memenuhi undangan panen perdana kopi di Sidomulyo.
Sebab, jika dalam rangka dinas, maka wakil bupati harus mendapat pendelegasian terlebih dahulu dari bupati.
Hal itu pun ditekankan oleh Kades Kamiludin. Kepada kabarpas.com , dia mengungkapkan bahwa Wabup Djoko tidak dalam rangka kedinasan atau mewakili bupati.
“Konteksnya kalau dalam hal kedinasan wajib mematuhi, (tapi) kemarin Pak Djoko kan tidak dalam hal kedinasan. Delegasi dari bupati saja tidak ada,” ungkap Kamiludin. (dan/ian).



















