Probolinggo, kabarpas.com – Tak dapat jatah oksigen, 5 perwakilan paguyuban tukang las sambat ke Kantor DPRD Kota Probolinggo. Pengalihan gas oksigen untuk penanganan pandemi, membuat aktifitas jasa las tutup sementara.
Ketua DPRD Kota Probolinggo, Abdul Mujib menerangkan, audensi itu dilakukan tertutup di ruang transit, sekretariat DPRD Kota Probolinggo. Dalam audiensi ini mempertemukan antara perwakilan paguyuban tukang las, penyedia Agen oksigen, DPRD dan Porlesta Probolinggo.
“Kita sudah mendengar keluh kesah dari paguyuban tukang las dan industri kecil. Yang jatah oksigennya tidak ada beberapa hari terakhir. Dan Alhamdulillah sudah ada titik temu dan segera kita koordinasikan dengan penyedia oksigen yang ada,” ujar Mujib, Jumat (23/7/2021).
Sementara itu, Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari, usai melakukan audiensi bernjanji akan mengakomodir keluhan para tukang las, dan dikoordinasikan dengan penyedia oksigen.
“Kita koordinasikan bagaimana baiknya agar sama-sama berjalan, di satu sisi untuk kebutuhan medis terpenuhi dan tukang las juga tetap jalan,“ ujar RM Jauhari kepada Kabarpas.com.
Di satu sisi pemillik distributor oksigen, Bambang Santoro menuturkan, kosongnya pasokan oksigen untuk tukang las dan industri kecil itu terjadi sejak dua pekan lalu. Karena memang dialokasikan untuk penanganan pandemi covid19. Meningkatnya pasien yang rawat inap di rumah sakit, membuat permintaan oksigen juga naik.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kekosongan itu terjadi karena tidak ada jatah dari pabrik. Karena penggunaan oksigen, fokus untuk suplai rumah sakit dan medis.
“Selama ini memang tidak ada jatah dari pabrik. Untuk tukang las, besi tua dan industri kecil itu. Kecuali dan memang di prioritaskan, untuk orang sakit. Jadi buat mereka (tukang las) jatahnya memang tidak ada,” pungkasnya. (wil/tin).