Jember, Kabarpas.com – Pemkab Jember bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta melaksanakan kegiatan Penerjunan Mahasiswa KKN Kolaboratif. Mengusung tema Desa Cinta (Desa Cerdas, Desa Inklusi, Desa Tangguh) acara ini berlangsung di alun-alun dihadiri Bupati Fawait dan jajaran Forkopimda Jember.
Pelepasan peserta KKN Kolaboratif ditandai dengan penekanan tombol sirene, pelepasan balon, serta penyematan topi secara simbolis oleh bupati dan Forkopimda.
KKN Kolaboratif tahun ini diikuti oleh 3.078 mahasiswa dan 124 dosen pembimbing lapangan (DPL) dari 16 perguruan tinggi. Dengan rincian 945 mahasiswa dan 12 DPL UNEJ, 241 mahasiswa 16 dan DPL UIN KHAS Jember, 43 mahasiswa dan 2 DPL Poltek Jember, 89 mahasiswa 2 dan DPL UPN Veteran Jember, 474 nahasiswa dan 23 DPL UIJ, 227 mahasiswa dan 9 DPL Universitas Al-Falah Assuniyah Jember, 261 mahasiswa dan 15 DPL Universitas PGRI Argopuro, 126 mahasiswa dan 6 DPL Universitas Moch. Sroedji Jember, 100 mahasiswa 4 dan DPL UNMUH Jember, 74 mahasiswa dan 4 DPL UNIKHAMS Jember, 62 mahasiswa dan 4 DPL ITS Mandala Jember, 49 mahasiswa dan 2 DPL Poltekes Jember, 10 mahasiswa dan 1 DPL STIA Pembangunan Jember, 3 mahasiswa dan 1 DPL Stikes Harapan Bangsa Jember, 2 mahasiswa dan 1 DPL Sekolah Tinggi Pertanian Jember.
Dalam momen tersebut, Bupati Fawait turut berdiri berbaris bersama para mahasiswa di tengah terik matahari di alun-alun Jember Nusantara. Tak hanya bupati, jajaran Forkopimda dan pejabat Pemkab Jember juga ikut berbaris, menyatu dengan semangat para peserta KKN.
Dalam sambutannya, Bupati Fawait menyampaikan harapannya agar para mahasiswa turut membantu Pemerintah Kabupaten Jember dalam kegiatan verifikasi data di desa tempat mereka bertugas.
“Kepada adik-adik mahasiswa peserta KKN Kolaboratif, saya minta bantuannya untuk melakukan verifikasi di desa-desa tempat kalian ditempatkan,” ujarnya.
Langkah verifikasi ini dianggap penting untuk memastikan bahwa bantuan-bantuan pemerintah ke depan dapat tepat sasaran. Ia juga menekankan bahwa satu-satunya cara efektif mengentaskan kemiskinan adalah melalui jalur pendidikan.
“Untuk mengatasi kemiskinan, tidak ada cara lain selain pendidikan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen membuat sejarah baru dengan memberikan beasiswa kepada 20.000 anak Jember dalam lima tahun ke depan,” tegasnya.
Adapun tema Desa/Kelurahan Cinta memiliki tiga fokus utama, yaitu Cerdas dalam data dan informasi, Inklusi dalam hal kesehatan dan pencegahan stunting, Tangguh dalam ekonomi, swasembada, dan ketahanan pangan.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Jember memberikan pembekalan kepada para mahasiswa, menyediakan atribut KKN, serta menjamin perlindungan kesehatan melalui BPJS Kesehatan yang disiapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Fawait berpesan kepada para mahasiswa untuk menularkan ilmu kepada anak-anak di desa tempat mereka bertugas. Ia meyakini bahwa pengetahuan tentang pentingnya pendidikan akan mendorong anak-anak desa untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan. (dan/ian).