Probolinggo (Kabarpas.com) – Para pedagang sapi potong di Kabupaten Probolinggo menolak rencana pemerintah pusat untuk menambah quota import sapi. Pasalnya, sejumlah pedagang khawatir pasokan sapi potong dari luar negeri dapat meluas sampai ke daerah, sehingga harga sapi potong lokal kian anjlok. Apalagi saat ini harga sapi potong lokal turun 10 persen dibanding dua bulan sebelumnya.
Bagi pedagang sapi potong lokal di pasar hewan Bucor Kecamatan Pakuniran, kabupaten setempat, rencana pemerintah untuk menambah quota sapi import dari Australia dan Selandia Baru bisa jadi bencana bagi mereka.Sebab mereka was-was pasokan sapi impor dapat berimbas pada anjloknya harga sapi potong lokal. Tak terkecuali di daerah Kabupaten Probolinggo, yang sampai saat ini mengalami penurunan hingga 10 persen atau antara satu hingga dua juta rupiah per ekor.
Supaidi, salah satu pedagang sapi potong di pasar setempat mengatakan, apabila sapi potong atau daging sapi luar negeri masuk ke daerah, dipastikan daging sapi lokal kian sepi peminat. Karena menurutnya, tekstur daging sapi import lebih empuk dan harganya juga lebih murah. “ Warga pasti lebih memilih daging impor daripada daging sapi lokal,” ucap Supaidi kepada Kabarpas.com, saat ditemui di lokasi, Rabu (12/08/2015).
Menurut pedagang sapi potong lainnya Abdur Rahim mengatakan, stok sapi potong lokal sejauh ini cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. Sehingga kata dia rencana adanya penambahan quota import sapi potong hanya akan merugikan pedagang. Hal inilah yang membuat dirinya dan pedagang sapi lainnya menolak kebijakan pemerintah tersebut. “Stok masih cukup mas, bahkan sapi kami di setiap pasar masih belum ada yang laku,” imbuhnya.
Untuk sekedar diketahui, rencana penambahan quota sapi impor potong dicanangkan pemerintah pusat. Hal itu dilakukan pemerintah untuk mengatasi kelangkaan sapi potong di berbagai daerah, khususnya di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Kelangkaan sapi potong itu, berimbas pada lonjakan harga daging sapi yang mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 130 ribu per kilo gram. Penambahan quota sapi impor potong dari Australia dan Selandia Baru tersebut, dikabarkan sebanyak 50.000 ekor dengan anggaran yang mencapai sekitar ratusan milyar. (sun/uje).