Trenggalek, kabarpas.com – Tim sepak bola Kabupaten Trenggalek akhirnya gagal menjaga tren positif selalu menang di setiap pertandingan babak kualifikasi Porprov 2023. Tim besutan Bimo harus mengakui keunggulan Kota Surabaya 0-1 di Stadion Menak Sopal, Senin (21/8/2023) sore.
Gol kemenangan tim Kota Surabaya dicetak oleh Erico Valentino melalui tendangan bebas di menit ke – 19.
Jalannya pertandingan babak pertama
Kedua tim favorit grup F ini langsung menerapkan permainan terbuka dan terjadi jual beli serangan. Permainan keras tak bisa terhindarkan. Salah satunya adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Kabupaten Trenggalek menit ke – 19. Tendangan keras Erico Valentino berbuah gol. Skor 1-0 untuk Kota Surabaya.
Tertinggal satu gol, membuat para pemain Kabupaten Trenggalek meningkatkan intensitas serangan dan memasukan salah satu pemain handalnya, M. Wahyu Samudra. Setidaknya tercatat ada tiga hingga empat peluang yang gagal dikonversi menjadi gol.
Sementara itu, meski unggul satu gol, Kota Surabaya juga meladeni permainan terbuka Kabupaten Trenggalek. Namun hingga babak pertama usai skor tetap bertahan 1-0.
Jalannya pertandingan babak kedua
Sama seperti babak pertama, kedua tim kembali bermain dalam tempo tinggi. Permainan dibabak kedua sedikit keras, sehingga wasit mengeluarkan beberapa kartu kuning untuk kedua tim.
Memasuki 15 menit terakhir, Kabupaten Trenggalek mengurung pertahanan Kota Surabaya. Ada dua peluang emas yang tinggal one on one gagal berbuah gol.
Terus ditekan, Kota Surabaya lebih menjaga kedalaman dan cenderung bertahan. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor tidak berubah tetap 1-0 untuk Kota Surabaya.
Dengan hasil ini, kedua tim lolos ke Porprov 2023 yang rencananya akan digelar bulan depan.
Usai pertandingan, asisten pelatih kepala, Mursyid Effendi meminta maaf kepada masyarakat Trenggalek, karena pada pertandingan terakhir tidak bisa memberikan kemenangan.
“Kita banyak ciptakan peluang dan anak – anak sudah bermain baik. Ya faktor luck. Itulah sepak bola, “ucapnya.
Abah sapaan dia menyebut jika permainan anak asuhnya cukup bervariasi dengan satu dua sentuhan dan sesekali melakukan counter attack melalui, Alta, Wahyu dan Rizky yang memiliki kualitas hampir sama.
“Alhamdulillah dalam satu minggu anak – anak bisa main empat kali dan bisa berada diperingkat pertama, “imbuhnya.
Abah menegaskan jika cara bermain anak asuhnya sudah sesuai dengan intruksi pelatih. “Jadi skema yang diterapkan saat latihan sudah bisa dijalankan dengan di pertandingan, “tandasnya.
Selanjutnya, eks. kapten Persebaya Surabaya ini menyampaikan, level permainan anak asuhnya masih lebih baik dari pada Kota Surabaya. “Itu yang namanya sepak bola. Bermain baik dan banyak ciptakan peluang tapi gagal menang, ” tutupnya. (ags/gus).