Tanaman Cingcau banyak tumbuh di daerah di Indonesia, dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk campuran minuman penyegar. Begitu juga Cingcau dikawasan tengger kawasan Sukapura ini yang dimanfaatkan umtuk kudapan serupa. Dimungkinkan karena Faktor alam serta cuaca sehingga cita rasa Cingcau di lereng Gunung Bromo ini berbeda.
Seperti apa rasanya? Berikut laporannya.
————————————————————
Laporan : Moch Wildanov, Wartawan Kabarpas Biro Probolinggo
————————————————————
KABARPAS.COM – GUNUNG Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, selain terkenal dengan wisata alam, kearifal lokal budaya, juga terkenal dengan aneka kulinernya.
Salah satunya adalah kuliner dari lereng Bromo ini adalah dari tanaman merambat yang lebih kenal dengan cingcau .
Memang tanaman cingcau banyak tumbuh di daerah di Indonesia, dan telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk campuran minuman penyegar.
Begitu juga cingcau di kawasan tengger kawasan Sukapura ini yang dimanfaatkan umtuk kudapan serupa.
Dimungkinkan karena faktor alam serta cuaca sehingga cita rasa cingcau di lereng Gunung Bromo ini berbeda.
Rasa kenyal dan sedikit ada sensasi gurih di lidah cingcau di kawasan tengger diburu penggemarnya.
Kepada wartawan kabarpas.com, Camat Sukapura, Bambang Heri Wahyudi menjelaskan, tanaman cingcau (warna hijau) di kawasan lereng tengger melimpah dan selama ini masih sedikit dimanfaatkan untuk kuliner, kebanyakan warga setempat biasa tanaman cingcau digunakan untuk pakan ternak.
Berawal dari situ, ia ingin menggerakan dan lebih menggiatkan kuliner cingcau ini.
“Seperti hari ini kami bekerja sama dengan anak-anak sekolah menggelar aneka kuliner berbahan cingcau, Sabtu (10/08/2019),” ujarnya.
Dengan selalu sering digalakan tentang kuliner cingcau, lanjut Heri. Masyarakat tengger
Lebih paham dan mengerti cara membuat aneka kuliner cingcau.
Karena cingcau selain enak, juga menyehatkan, karena bisa mengusir panas dalam, maag, dan bagus untuk pencernaan.
” Kedepan kita akan mensinkronkan cingcau Tengger ke pelaku hotel di Sukapura sebagai bagian Food and Beverage, ” terangnya.
“Dengan demikian cingcau Tengger semakin dikenal, dan semoga bisa semakin mendongkrak penguatan ekonomi masyarakat sekitar,” tutupnya. (***/Memey Mega).