Probolinggo (Kabarpas.com) – Keberadaan Gerak Jalan Tradisional (Getras) Paiton-Probolinggo, yang merupakan salah satu event olahraga tahunan warga Kabupaten Probolinggo tersebut, selama beberapa tahun terakhir ini tiba-tiba vakum tak pernah diadakan kembali.
“Getras terakhir diselenggarakan pada bulan November 2011 lalu,” ujar Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Probolinggo, Mehdin Sareza Wiriarsa kepada Kabarpas.com. Senin (14/12/2015).
Menurut pria yang akrab disapa Reza ini mengatakan, tidak diadakannya Getras di tahun 2012 berturut-turut hingga 2015 ini. Ialah dikarenakan terbentur dengan momentum Pemilihan Legislatif (Pileg). Serta adanya perbaikan infrastruktur jalan raya propinsi yang melakukan pelebaran jalan.
“Tahun 2013 perbaikan jalan raya di Dringu. Untuk 2014 terbentur Musda dan Pileg. Namun, di tahun 2015 ini terbentur perbaikan jalan di Jalan Raya Klaseman dan Jambatan Randu Merak Paiton,” terangnya.
Sedangkan untuk tahun 2016 mendatang kata Reza, kemungkinan besar Gerak Jalan Tradisional Paiton – Probolinggo dengan rute 45 Kilometer ini bakal diadakan kembali. Namun, masih menunggu tahapan serta melihat animo masyarakat.
“Kami juga melihat animo masyarakat, karena di Getras 2011, jumlah peserta menurun dari setiap tahunnya. Kalau diadakan lagi di tahun 2016, tentunya masyarakat ada rasa kangen yang luar biasa dengan Getras ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Probolinggo Abdul Qomar membenarkan apa yang di sampaikan oleh sekretarisnya tersebut. Ia menambahkan, bahwa saat ini banyak elemen pemuda di Kabupaten Probolinggo yang meminta kepada pihaknya supaya Getras digelar kembali.
“Karena ada masukan dari berbagai elemen pemuda, supaya Getras di gelar kembali, jadi untuk sementara waktu kami akan mengadakan refleksi akhir tahun. Di acara itu nanti kami akan menampung animo pemuda terkait rencana digelarnya Getras 2016 ,” pungkasnya. (sam/gus).