Wonorejo (Kabarpas.com) – Dalam sehari di tempat berbeda, dua orang pria tewas hanya gara-gara terpleset. Mereka adalah Suwardi (52), warga Desa Pakijangan, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, dan Toni warga Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Kejadian pertama menimpa Suwardi, seorang pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis mesin pompa air keliling. Kala itu, jasad Suwardi ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam sebuah sumur dengan kedalaman sekitar 10 meter, milik Rokib, warga Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Wonorejo, kabupaten setempat.
“Tadi sekitar jam 4 sore, korban sedang memperbaiki pompa air milik pak Rokib. Namun, ia terpleset dan langsung kecebur ke dalam sebuah sumur yang posisinya berada di bawah tempat ia perbaiki pompa,” ujar Yasin, (34) warga setempat kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi. Senin (12/01/2015) sore.
Bapak dua anak ini ditemukan warga tewas dengan posisi telungkup di dalam sumur tersebut. Bahkan, warga di lokasi kejadian tak bisa melakukan pertolongan karena kondisi sumur yang sempit, serta khawatir menambah korban lagi lantaran di dalam sumur tersebut, terdapat gas beracun.
Namun, tiga jam kemudian, jasad korban berhasil dievakuasi dengan cara ditarik tali tampar oleh warga dan setelah itu jasad korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan, karena keluarga korban keberatan untuk dilakukan otopsi ke rumah sakit terdekat.
Berikutnya, kejadian hampir serupa terjadi di tempat berbeda. Kali ini menimpa Toni (69), warga yang tinggal di Blok U-1A Perumahan Umum (Perum) Pesona Candi 3, Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.
Saat itu, sekitar pukul 19.00 wib. Warga di kompleks perumahan setempat sempat digegerkan dengan adanya kabar tewasnya korban yang disebabkan karena dibunuh. Pasalnya, pada saat ditemukan jasad korban sudah dalam keadaan terkapar di depan kamar mandi.
“Memang tadi ada yang mengabarkan, kalau korban ini tewas karena dibunuh. Hal itu dikarenakan pada waktu ditemukan pertama kali, jasad korban sudah tergeletak di lantai dalam rumahnya,” kata Joko warga sekitar.
Semula informasi mengenai tewasnya korban yang diduga karena dibunuh itu, membuat warga sekitar yakin, lantaran selama hidupnya korban tinggal sendirian di dalam rumah itu, tanpa dibarengi anak dan saudaranya.
“Karena dikira korban pembunuhan, jadinya warga di sini tidak berani mendekati jasad korban. Sehingga mereka langsung menghubungi pihak kepolisian untuk datang ke sini,” ucapnya.
Sekitar pukul 20.00 wib, sejumlah petugas kepolisian dari Mapolsek Bugul Kidul, dan tim Ident dari Mapolresta Pasuruan langsung datang ke lokasi guna memastikan penyebab tewasnya korban tersebut.
“Setelah tadi saya identivikasi, dalam tubuh korban tidak ditemukan adanya bekas penganiayaan maupun kekerasan. Jadi dugaan kuat korban sakit karena usianya yang sudah tua. Sehingga kemungkinan pada waktu ia berjalan tidak begitu kuat, akhirnya kepleset dan jatuh ke lantai,” ucap salah satu petugas kepolisian yang tak mau disebutkan namanya tersebut. (sam/ajo/uje).