Pasuruan (Kabarpas.com) – Warga Desa Sebalong, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan menggelar ritual tradisi Mantenan Sapi atau menghias hewan kurban sebelum disembelih. Tradisi yang sudah berlangsung sejak turun temurun tersebut, merupakan satu dari sekian banyak tradisi umat muslim keturunan Madura di Jawa Timur.
Menurut Yunus, Kepala Dusun (Kasun) Kosambih menjelaskan, ritual tradisi mantenan sapi ini, biasa digelar pada sore hari yaitu sebelum malam takbiran atau sehari sebelum Hari Raya Idul Adha.
“Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama, dan digelar setiap menjelang hari raya Idul Adha. Warga yang akan mengkurbankan binatang ternaknya. Maka binatang miliknya tersebut akan dihiasi dan diarak seperti pengantin,” ujarnya kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi. Rabu, (23/09/2015).
Ditambahkan, tradisi mantenan sapi ini memang diibaratkan layaknya manusia yang akan jadi pengantin kalau dihias pasti akan senang. “Sapi-sapi ini kan calon surga, jadi sebelum nanti masuk surga mereka dihiasi terlebih dulu seperti pengantin,” imbuhnya.
Sementara itu, pantauan Kabarpas.com di lokasi, tampak sejumlah warga setempat sedang sibuk memandikan sapi milik mereka yang akan dikurbankan itu hingga bersih. Dan usai dimandikan sapi-sapi yang akan disembelih pada keesokan harinya itu, dikalungi dengan bunga melati dan mawar yang dirangkai dengan tali. Selanjutnya, tubuh sapi dibalut dengan sorban dan kain kafan putih sehingga tampak bersih.
Setelah bersih dan dihiasi layaknya pengantin, sapi kurban dan pemilik berjalan beriringan menuju masjid yang berada di desa setempat. Dan setibanya di masjid, pemilik hewan kurban langsung menyerahkan hewan miliknya itu kepada panitia kurban. Selain menyerahkan hewan kurban, para pemilik hewan kurban juga menyerahkan sejumlah peralatan memasak beserta bumbu-bumbunya.
“Untuk tahun ini ada tiga warga di sini yang berkurban sapi pada pelaksanaan Idul Adha Kamis besok, (24/09/2015). Ketiga warga itu adalah Syaihul Anwar (30), Satuhak (60), dan Juwairiyah (55),” pungkasnya. (***/abu).