Jember, Kabarpas.com – Penerbangan perdana rute Jember–Jakarta pulang-pergi (PP) dengan maskapai Fly Jaya pada Selasa (23/9/2025) berjalan lancar. Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, Gatot Triyono menyampaikan optimismenya terhadap keberlanjutan layanan penerbangan ini.
“Alhamdulillah, untuk penerbangan perdana Fly Jaya dari Halim Perdanakusuma ke Jember ada 21 penumpang. Sedangkan dari Jember ke Jakarta, mencapai lebih dari 50 persen, yaitu sebanyak 50 penumpang,” ujarnya.
Meski angka tersebut cukup menggembirakan, Gatot menegaskan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak agar okupansi terus meningkat. Pihaknya akan segera melibatkan kalangan pengusaha, pelaku wisata, hingga asosiasi perhotelan dan restoran (PHRI) untuk bersama-sama mendukung operasional penerbangan reguler tersebut. “Insya Allah minggu ini kami akan mengundang semua pihak untuk menggunakan fasilitas penerbangan yang ada di Jember,” jelasnya.
Tak hanya menggandeng pelaku usaha lokal, Pemkab Jember juga berencana merangkul kabupaten tetangga seperti Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang. Menurut Gatot, kerja sama lintas daerah ini sangat strategis untuk mengoptimalkan potensi wisata daerah masing-masing sekaligus memperkuat peran Bandara Notohadinegoro sebagai pusat konektivitas kawasan Tapal Kuda.
Gatot menyebut, menggandeng kabupaten sekitar adalah keinginan langsung dari Bupati Fawait. “Kita bisa angkat potensi wisata masing-masing daerah, tapi tetap menggunakan Bandara Notohadinegoro sebagai pintu masuk transportasi udara,” ungkapnya.
Selain itu, sektor pendidikan juga tak luput dari perhatian. Gatot menyebut Jember memiliki banyak perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang menjadi potensi besar pengguna jasa penerbangan. “Kampus adalah salah satu pihak yang paling berkepentingan. Mobilitas akademisi, mahasiswa, dan peneliti bisa semakin terbantu dengan adanya penerbangan ini,” tambahnya.
Dengan strategi kolaborasi tersebut, Gatot optimis keberadaan penerbangan reguler Jember–Jakarta akan mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan pendidikan di kawasan timur Jawa Timur. (dan/ian).