Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Peristiwa · 17 Nov 2014

Ratusan Warga Sadengrejo, Desak Camat Tutup Kandang Ayam Potong


Ratusan Warga Sadengrejo, Desak Camat Tutup Kandang Ayam Potong Perbesar

Rejoso (Kabarpas.com) – Ratusan warga Desa Sadengrejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Senin (17/11/2014) siang tadi, mendatangi kantor kecamatan setempat. Mereka mendesak agar camat segera menutup peternakan ayam potong yang ada di desa tersebut. Pasalnya, sejak keberadaan peternakan ayam itu, menimbulkan ganguan kesehatan lingkungan tempat tinggal mereka.

Tak hanya itu, mendekati musim panen, aroma kotoran ayam selalu tercium di sekitar rumah mereka. Akibatnya, sejumlah warga yang membuka usaha makanan mengaku mengalami kerugian, lantaran sejumlah pembeli dan pelangganya kabur karena banyaknya lalat yang hinggap di warung milik mereka.

Pantauan Kabarpas.com di lokasi, kedatangan para warga yang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak, serta belasan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pasuruan di kantor kecamatan ini, ditemui langsung oleh Camat Rejoso, Hariadi beserta jajaran Muspika. Dalam ke sempatan itu, juga hadir sejumlah peternak yang ada di desa setempat.

Khusnul Khotimah (46), warga Dusun Bantengan yang menjual bakso ini mengeluhkan, bahwa akibat banyaknya lalat yang bermunculan tersebut, membuat pembeli baksonya menjadi berkurang. Karena kata dia, dulu sebelum ada banyak kandang di desanya. Ia mengaku mampu menghabiskan 5 kg daging untuk bakso jualannya. Namun kini, hanya 2 kg daging yang diolahnya menjadi bakso tidak habis terjual. “Biasanya 5 kg habis, sekarang 2 kg saja masih belum habis,” imbuhnya.

Ketua Paguyubana Peduli Lingkungan Bersih, Abdul Qodir Barik mengatakan, bahwa kedatangan mereka itu untuk meminta ketegasan dari pihak kecamatan. Pasalnya, sebelumnya pihak kecamatan telah mengeluarkan surat kepada para peternak ayam potong di desanya itu untuk ditutup, lantaran tidak memiliki izin dan menganggu warga.

“Pihak kecamatan telah mengirimkan surat berisi imbauan untuk penghentiaan kegiatan ternak ayam potong, yakni dengan batas waktu 10 November 2014. Namun, hingga tanggal yang ditentukan itu, ternyata masih ada beberapa pengusaha yang tetap beroperasi,” ucap pria berpeci warna hitam tersebut, kepada Kabarpas.com saat ditemui seusai acara.

Ia juga menambahkan, bahwa sudah tiga tahun ini sejak adanya peternakan ayam potong di desanya, muncul banyak lalat. Akibatnya, membuat lingkungan sekitar tempat tingalnya itu menjadi kurang sehat. “Sebab tak sedikit warga kami yang sakit gara-gara terkena imbasnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Rejoso, Hariadi mengatakan, bahwa dari hasil musyawarah yang dilakukan antara pihaknya dengan lima orang peternak di desa tersebut. Akhirnya disepakati, untuk memindahkan semua ayam dari kandang dengan waktu lima hari.

“Mereka (peternak.red) minta waktu lima hari untuk pemindahan. Dari jumlah kandang di desa itu sebanyak enam kandang. Kini hanya tinggal tiga saja yang masih ada ayamnya,” terangnya kepada Kabarpas.com. (ajo/uje)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Kamar Mandi Nggak Cuma Fungsional tapi Juga Harus Estetik, Kenapa?

30 Juni 2025 - 20:57

Disdukcapil Jember Layani 300an Pemohon Adminduk di Hari Pertama Bunga Desaku Cantik Kecamatan Silo

27 Juni 2025 - 22:43

Dijalankan Demokratis dan Transparan, Proses Pemilihan RT RW di Tanggul Kulon Persis Pemilu

27 Juni 2025 - 22:40

Bunga Desaku Kecamatan Silo, Bupati Fawait Sebut Ada Tanggung Jawab Moral Atas Kesejahteraan Guru Ngaji

27 Juni 2025 - 22:37

Scoopy Fashion Music Corner Hadir di 5 Kota, Siap Ramaikan Akhir Pekan Anak Muda

27 Juni 2025 - 17:58

Scoopy Velocreativity Hadir di Surabaya, Tunjukkan Gaya dan Kreativitas Generasi Muda!

27 Juni 2025 - 12:56

Trending di Peristiwa