Bangil (Kabarpas.com) – Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Pasuruan, melakukan aksi solidaritas dengan mendatangi kantor Pengadilan Negeri (PN) Bangil. Aksi solidaritas ini dilakukan untuk mengawal jalannya sidang praperadilan terkait penetapan tersangka 11 karyawan PT. Delta Surya Texstile (Destex) Purwodadi, yang telah dilakukan Polres Pasuruan pada bulan Mei lalu.
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, aksi ini dilakukan sebelum agenda sidang praperadilan dimulai yang baru dimulai pada hari ini Senin (29/06/2015). Ratusan buruh ini datang ke PN setempat, dengan membawa bendera dan poster yang berisikan tuntutan mereka.
Akhmad Sholeh, salah satu koordinator lapangan dalam orasinya mengatakan, bahwa kedatangan mereka ialah untuk memperjuangkan nasib 12 karyawan PT. Destek Purwodadi yang tiba-tiba ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dari Polres Pasuruan.
“Kami sangat menyesalkan dengan pihak kepolisian yang telah menetapkan 12 buruh karyawan PT. Destex Purwodadi sebagai tersangka. Polisi bukannya membantu para buruh dalam memperjuangkan UMK, justru malah menetapkan sebagai tersangka,” ucap pria yang juga menjadi kuasa hukum dalam kasus ini.
Menurut Sholeh, penetapan tersangka yang dilakukan Polres Pasuruan terhadap 12 karyawan PT. Destex Purwodadi pada beberapa bulan lalu itu tidak sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebab kata dia, dasar yang digunakan oleh polisi dalam penetapan tersangka itu ialah mengacu pada pasal 335, yaitu perbuatan yang tidak menyenangkan. “Pasal 335 itu kan sudah dihapus oleh MK, jadi tidak bisa menjadi dasar hukum untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka,” ucapnya.
Untuk diketahui bahwa, agenda sidang praperadilan yang dilakukan oleh buruh akan berlangsung selama 1 hari kerja, di mana sidang-sidang berikutnya akan membacakan jawaban dari Polres Pasuruan, saksi-saksi hingga putusan praperadilan. (ajo/sym).