Purworejo (Kabarpas.com) – Puluhan siswa SMA & MAN Se-Kota Pasuruan, menggelar teatrikal dan musikalisai penolakan terhadap adanya perayaan hari kasih sayang atau yang dikenal dengan sebutan Valentine Day, pada hari ini, Sabtu (14/02/2015).
Para siswa-siswi yang sebagian besar masih duduk di bangku kelas X dan XI dari berbagai SMA dan MAN Se-Kota Pasuruan tersebut, menggelar acaranya itu di dalam Gedung Gradika Bhakti Praja, Kota Pasuruan.
Pantauan Kabarpas.com, berbagai kostum dikenakan oleh para siswa pada saat melakukan aksinya itu, diantaranya yaitu dari kostum mengenakan baju batik khas Kota Pasuruan, baju pejuang, hingga baju ulama khas jawa.
Salah satu aksi teatrikal yang ditampilkan pada saat itu, mereka menggambarkan sesosok kiyai sedang menjumpai dua remaja di pinggir jalan yang tak jauh dari rumahnya tersebut.
Sang kiyai itu melihat seorang remaja putra memberikan setangkai bunga dan coklat ke seorang remaja putri. Sang kiyai dalam teatrikal ini, kemudian langsung mendekati kedua remaja itu, dan menanyakan perihal apa yang dilakukannya.
Nah, saat di dekati itulah sang kiyai mendapat jawaban dari remaja putra kalau ia memberikan dua benda itu sebagai bentuk ungkapan kasih sayang di hari Valentine Day kepada remaja putri yang diketahui adalah kekasihnya tersebut.
Mendapat jawaban tersebut, sang kiyai dalam teatrikal ini kemudian langsung marah dan memberikan penjelasan kepada kedua remaja itu perihal sejarah Valentine Day dan mengajak keduanya untuk tidak merayakan Valentine Day di Kota Pasuruan.
“Pasuruan ini sejak dulu sudah dikenal sebagai kota Santri. Sebab di sini kan banyak kiyai dan pondok pesantren. Jadi menurut kami kurang begitu pantaslah kalau merayakan Valentine Day,” kata Firman, salah satu siswa yang meragakan sosok sebagai seorang kiyai dalam teatrikal tersebut, pada saat menutup penampilannya. (ajo/uje).