Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Teras · 30 Sep 2015 18:09 WIB ·

Protes Penjualan Tanah Bengkok, Ratusan Warga Segel Balai Desa


Protes Penjualan Tanah Bengkok, Ratusan Warga Segel Balai Desa Perbesar

Pasuruan (Kabarpas.com) – Ratusan warga Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan nekat menyegel kantor balai desa setempat. Aksi ini dipicu sebagai salah satu bentuk protes warga, terkait kebijakan kades setempat yang telah menjual tanah bengkok atau tanah kas desa ke pihak lain.

Pantauan Kabarpas.com di lokasi, saat berada di balai desa warga sempat berteriak-teriak menyebut nama Kades Nogosari, Imam Sudarno atau Bagong untuk mundur dari jabatannya. Sang kades yang saat itu berada di dalam balai desa, kemudian keluar untuk menemui warga tersebut.

“Mari masuk ke sini, kita bicarakan secara baik-baik di dalam,” ucap Imam dihadapan ratusan warga.

Sayangnya permintaan Imam itu sama sekali tak digubris oleh warga. Mereka justru kembali berteriak-teriak menuntut Imam mundur dari jabatannya sebagai kades setempat.

Selanjutnya, para warga ini langsung menyegel pintu utama kantor balai desa. Ironisnya, sejumlah petugas Satpol PP dan pihak kepolisian yang saat itu berada di lokasi, tak bisa berbuat banyak dengan aksi para warga ini. Mereka hanya menyaksikan aksi unjuk rasa warga tersebut, dan tidak ada yang mencegahnya.

Sementara itu, Mulyono, salah satu Badan Perwakilan Desa (BPD) Nogosari mengatakan, aksi penyegelan itu dilakukan, setelah warga mendapat informasi kalau lahan tanah bengkok milik aset desa seluas 2.922 meter persegi (m2), yang telah dijadikan tanah kavling itu, telah dijual ke sebuah perusahaan pengembang.

“Lahan ini adalah aset desa kok seenaknya dijual. Ya, kami sebagai warga tentunya protes kalau lahan ini telah dijual,” terangnya kepada Kabarpas.com. saat ditemui di lokasi. Rabu, (30/09/2015).

Sebelumnya, warga terlebih dulu melakukan penyegelan lahan dengan memblokir akses jalan masuk menuju ke tanah bengkok Desa Nogosari. Mereka memblokirnya dengan cara memasang bambu, tepat berada di tengah-tengah akses masuk ke lahan itu secara menyilang. Pada bambu itu ditempel sebuah banner, yang bertuliskan “STOP !!! Jangan Jual Aset Desa dan Mengalih Fungsikan Lahan Ini”. (kie/abu).

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Cerdas Berdemo, Mahasiswa Harus Tingkatkan Reponsif Membaca dan Diskusi

27 September 2019 - 09:42 WIB

Tips Menambah Daya Ingat

19 Desember 2018 - 12:55 WIB

Inilah 5 Tips Aman Pencopet Saat Libur Lebaran

18 Juni 2018 - 16:15 WIB

Sungai Dayang, Potensi Wisata Kabupaten Pasuruan yang Belum Dilirik

1 April 2018 - 17:42 WIB

Liga Champions 2018 Babak 16 Besar Akan Dimulai Dini Hari Nanti

6 Maret 2018 - 19:43 WIB

Denting Waktu

7 Januari 2018 - 19:07 WIB

Trending di Teras