Pasuruan (Kabarpas.com) – Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan menggelar Peringatan Hari Badak Sedunia atau yang disebut juga “Rhino International Day”. Namun, sayangnya dibalik peringatan hari badak tersebut, kondisi badak saat ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, hampir setiap tahun ada ratusan bahkan ribuan badak yang mati karena dibunuh.
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Nanang, salah satu dokter hewan di TSI II Prigen. Ia mengatakan, pada tahun 2014 setidaknya ada 1200 ekor badak di dunia yang dibunuh. Sedangkan pada tahun ini, sudah ada 700 ekor badak dibunuh.
“Kondisi seperti ini tentu sangat mengancam terhadap kelestarian hidup badak di dunia, tak terkecuali dengan populasi badak yang ada di Indonesia,” kata Nanang kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi taman konservasi badak TSI II Prigen, Selasa, (22/09/2015).
Dijelaskan, saat ini di Indonesia sendiri hanya terdapat dua jenis badak. Yakni, badak jenis Sumatera dan Jawa. Namun, sayang populasinya pun juga terus berkurang
“Berdasarkan data yang kami terima menyebutkan, bahwa populasi badak jenis Sumatera saat ini berada di bawah 100 ekor. Sedangkan populasi badak jawa hanya berkisar di angka 55 – 60 ekor,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Sementara itu dalam acara Peringatan Hari Badak Sedunia ini, ada tiga ekor badak diberi satu persatu tumpeng, dengan replika badak yang terbuat dari buah-buahan. Selanjutnya, ketiga badak tersebut langsung menyantap dengan lahap tumpeng yang telah disediakan. (ajo/abu).