Kraton (Kabarpas.com) – Maraknya kasus pelecehan seksual maupun kekerasan fisik terhadap perempuan dan anak, menjadi perhatian khusus bagi keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Huda, yang menggelar lomba majalah dinding (mading) 3 dimensi bertemakan stop kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kamis, (18/12/2014).
Acara yang berlangsung di halaman ponpes setempat, yang berlokasi di Dusun Sedodol, Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan tersebut, diikuti oleh para pelajar yang berasal dari beberapa jenjang pendidikan. Yakni, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah (MTS) hingga Madrasah Aliyah (MA).
Pantauan Kabarpas.com, satu persatu kelompok siswa memaparkan hasil karya mading buatannya yang berbentuk 3 dimensi tersebut, di hadapan dewan juri dan puluhan siswa lainnya. Mereka pun menunjukkan karyanya dengan kreasi gaya mereka masing-masing, yaitu seperti lewat lagu, puisi maupun pantun.
Ali Sodikin dari Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak Pasuruan mengatakan, bahwa Kabupaten Pasuruan memiliki rekam jejak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang cukup panjang.
“Dari catatan kami, yaitu dalam dua tahun terakhir. Kami telah mendapatkan pengaduan sebanyak 56 kekerasan, di mana 10 diantaranya ialah dialami oleh anak,” ujar Ali kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi berlangsungnya acara
Oleh karena itu, Ali berharap agar kegiatan ini bisa menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan secara dini kepada para siswa, khususnya tentang hukum dan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mulai kembali marak. (ajo/sym).