Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Cerpen ยท 28 Sep 2024

Ponpes Besuk dan Kiai Mas Hadi


Ponpes Besuk dan Kiai Mas Hadi Perbesar

Oleh: Gus Haidar Hafeez

 

KABARPAS.COM – PONDOK pesantren Besuk Kejayan Pasuruan bergolak melawan agresi militer Belanda yang hendak merampas kemerdekaan Indonesia bukan saja santri. Kiyai dan pemangku pondok pesantren sebutan lain dari pimpinan pondok semua bangkit memanggul senjata. Pada saat terjadinya agresi militer Belanda satu dan agresi militer Belanda dua. Ramai ramai kiyai dan santri angkat senjata mengusir penjajah Belanda dari bumi merdeka nusantara. Indonesia yang masih seumur balita, tak sempat belajar bejalan apa lagi belajar merangkak. Indonesia langsung belajar berlari mengejar penjajah yang hendak bercokol kembali.

Kiyai Mas Hadi yang masih seusia kerasulan sololohu alahi wasallam kebagian tugas menjadi pucuk pimpinan pondok pesantren Besuk. Kiyai mas Hadi serta kiyai kiyai lainnya terpanggil. Atas seruan resolusi jihad kiyai Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang. Seluruh santri pada radius marhalaten wajib angkat senjata demi mengusir Belanda. Kiyai Hasyim Asy’ari menyeru dan seluruh santri berduyun duyung datangi seruan jihad kiyai Hasyim Asy’ari. Bukan yang lain yang datang atas nama seruan kiyai. Sebab kiyai Hasyim Asy’ari pemimpin gerakan kebangkitan kaum terpelajar nadlatul ulama. Gerakan kebangkitan kaum terpelajar yang telah membumi dan bukan saja merindangi jiwa jiwa yang muak menyaksikan kekejaman dan tipu muslihat Belanda. Kaum terpelajar bangkit menolak penjajahan. Dan merdeka adalah sebuah pilihan.

Santri mulai dari ujung timur hingga ujung barat negeri ini bahu membahu. Dimotori oleh kiyai kiyai pondok pesantren besar dan pondok pesantren kecil sepenjuru pelosok negeri ini. “Mas Hadi hati hati dengan mata mata”. Kiyai Mahfud yang juga bagian dari pondok Besuk Kejayan Pasuruan mengingatkan kiyai mas Hadi. Kiyai Mas Hadi dan kiyai Ali Bakir pagi pagi di dalam rumah induk. Rumah kayu yang kamar kamarnya di huni keluarga keluarga. Sedang membersihkan senjata laras panjang dan pistol. Usai bertempur sengit di perbatasan Sidogiri. Belanda menyelinap bersama mata mata menggeledah Sidogiri di saat subuh berselang sembahyang jamaah. Kiyai Abdul Jalil saat doa qunut subuh tertikam dari belakang oleh pelor panas Belanda. Mas Hadi, Ali Bakir ayo segera lari Belanda datang mas Mahfud mengkomando. Ternyata Belanda atas informasi mata mata Belanda telah mengetahui kedatangan ketiga pejuang asal pondok pesantren Besuk yang diperkirakan mengetahui di mana kiyai mas Saduloh berada

Pasukan Belanda diam diam telah mengepung Besuk. Penangkapan yang seporadis menjadikan ketiga kiyai pasukan hisbullah itu sedang ada di rumah gede tertangkap tanpa perlawanan. Semuanya di tangkap dan di bawa ke tangsi Belanda yang ada di Pleret. Setelah sampai di sana ketiganya di interograsi secara bergatian. Di tanya perihal di mana kiyai Mas Sadulah berada. Ketiganya sehuruf pun tidak buka mulut. Hingga popor bedil berkali kali menjadi alat gembuk agar ketiganya buka mulut. Ali di mana Sadulah. Bentak Belanda sambil melayangkan gebukan ke arah kaki dengan menggunakan popor bedil. Seketika kiyai mas Ali Bakir yang posisi berdiri terduduk. Sambil menahan rasa sakit Ali terus di gebuk hingga darah bercucuran dari lutut. Kiyai Ali yang telah tak sadarkan diri itu di biarkan terkulai bersebelahan dengan kiyai Mahfud juga terkulai merintih menahan sakit. Lalu kiyai mas Hadi hanya diam dan tak sedikitpun merasa kesakitan. Bahkan bedil yang gunakan menggebuk tubuh kiyai mas Hadi pada bengkok. Hingga ahirnya akal licik Belanda muncul. Dan lalu di lepas di suruh pulang. Namun setelah sampai di luar pagar tangsi Belanda kiyai mas Hadi di tikam dari belakang. Sayidina Umar yang setan saja lari bila berpapasan dengannya. Matinya tertikam dari belakang. Juga singanya Allah haidarullah sayina Ali bin Abi Thalib mati tertikam dari belakang.

Kiyai mas Hadi gugur sebagai suhadaillah jasad sucinya berhiaskan sahid marokah jasad suci sejak di bumi hingga aherat. Tertanam di pangkuan ibu pertiwi menjadi pondasi kokoh berdirinya negeri baldah tayibah warobbun ghofur. Indonesia raya yang tercipta dari bangkitnya kaum terpelajar. Kebangkitan kaum terpelajar 1926 di Jombang kemudian menyulut dan berkobar semangat kaum muda di seluruh negeri menjelma sumpah para muda. Sumpah pemuda 1928. Bertanah air, berbangsa , berbahasa Indonesia. Dari sinilah angin segar berhembus kencang 17 Agustus berkibar sang saka dwi warna merah-putih. Di Pegangsaan Timur pagi itu proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia. Indonesia merdeka Agustus namun Nopember kemudian Belanda yang srigala berbulu domba srigala berjaket pasukan perdamaian dari PBB bernama Nica membonceng pasukan PBB dari Inggris bernama Afnei lewat tanjung Perak Surabaya. Berkedok demi perdamaian agar tidak bertikai hendak melucuti senjata tentara Indonesia dan semua diam. Kiyai Hasyim Asy’ari mengetahui tipu muslihat licik akal bulus mantan penjajah Indonesia. Dengan karamahnya marah atas perlakuan PBB dan Inggris lalu menyulut resolusi jihad. Api jihad berkobar di jiwa para santri hingga darah mendidih keberanian santri yang di sebut arek Suroboyo. Surabaya mencekam berhamburan penghuni Surabaya mengungsi keluar Surabaya. Berangsur angsur santri dari desa memasuki Surabaya. Bersandikan “arek Suroboyo” santri desa itu memasuki Surabaya. Arrumuz 2724. (***).

Artikel ini telah dibaca 107 kali

Baca Lainnya

Indonesia Siap Bangkit Hadapi Thailand di Laga Kedua AFC Women’s Futsal Championship 2025

9 Mei 2025 - 15:34

Pasukan TMMD Kodim 0824/Jember Bersama PLN Pasang Lampu PJU di Desa Plalangan

9 Mei 2025 - 14:47

Dapat Dana Rp 2,5 Triliun dari Bill Gates, Indonesia Gunakan untuk Apa Saja?

9 Mei 2025 - 13:25

PATAJI Rengganis Ramaikan Pameran dan Bursa Pusaka 2025

9 Mei 2025 - 13:20

Dinas Pendidikan Kota Madiun Gelar Sosialisasi SPMB

9 Mei 2025 - 13:16

Ritual Pernikahan Tebu Menandai Dimulainya Musim Giling Tebu PG Semboro Jember

9 Mei 2025 - 13:02

Trending di KABAR NUSANTARA