Surabaya, Kabarpas.com – Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengaku optimistis bahwa Jatim akan menjadi episentrum baru bagi industri media di Indonesia.
Untuk itu, ia mendorong kemajuan industri media Jatim terus mandiri, profesional, dan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Hal itu ditegaskan Adhy saat menghadiri Jatim Media Summit (JMS) 2024 yang diinisiasi oleh Beritajatim.com dan Suara.com di Ballroom Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya beberapa waktu lalu.
Saat ini, dikatakan Pj. Gubernur Adhy, disrupsi teknologi informasi dan pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan serta peralihan dari media cetak ke platform digital.
Hal ini dibuktikan dengan laporan UNESCO tahun 2022 bahwa distribusi iklan media cetak secara global turun dari 22,9 % pada 2010 menjadi 5,7 % pada 2021.
“Ada momentum, turbulensi, bagaimana Covid-19 membuat fenomena perubahan yang drastis terhadap dunia media, dimana media cetak berangsur – angsur berkurang dan beralih plafform online digital,” ujar Adhy.
“Perubahan pola masyarakat dalam konsumsi media sudah sangat internet minded. Semua orang berinteraksi melalui platform online, sehingga potensi iklan online semakin menjamur dan ini adalah kesempatan emas,” tambahnya.
Potensi iklan online inilah yang sejalan dengan pendapatan iklan media digital yang terus meningkat. Berdasarkan data dari agensi iklan internasional, Zenith, pendapatan iklan media digital di seluruh dunia mencapai 177 miliar dollar AS. Atau sekitar 61,5 % dari cakupan iklan digital. Kemudian pada tahun 2024 ini diprediksi meningkat hingga 65,1 persen.
“Kami juga mendukung perusahaan bisnis platform digital. Dukungan penuh ini sesuai dengan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang tanggung jawab perusahaan platform digital untuk mendukung jurnalisme berkualitas, atau publisher right,” tandasnya.
Tujuan utama dari regulasi itu adalah untuk memperkuat tanggung jawab perusahaan platform digital agar berita yang merupakan hasil karya jurnalistik dihormati dan dan dihargai kepemilikannya.
“Melalu forum ini, kami ingin perusahaan media yang betul-betul profesional dan tentu menghasilkan. Serta, hasilnya memberikan dampak bagi masyarakat atas pemberitaan yang rill, akurat dan terpercaya,” imbuhnya.
Adhy juga menekankan kemandirian pada perusahaan media utamanya di Jawa Timur yang cukup dinamis, pergerakan yang sangat tinggi, serta jumlah wartawan yang masif.
Maka dari itu, Adhy optimistis jumlah media terverfikasi di Jatim bisa terus meningkat, dan Jawa Timur dapat menjadi episentrum baru bagi industri media yang kredibel serta berkualitas.
Sementara itu, CEO Beritajatim.com, Dwi Eko Lokononto menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemprov Jatim terhadap acara ini.
“Kami yakin dukungan dari Pemprov terus hadir membersamai teman-teman media. Kegiatan ini nantinya akan mendekatkan ekosistem media, pengetahuan, teknologi dan bisnis modern digital di Jawa Timur, sehingga bisa lebih upskill atau naik kelas,” ujar Dwi.
“Karena backgroundnya seorang jurnalis, maka pengetahuan tentang jurnalis pun harus naik kelas. Harus update. Bagaimana belajar berbagi pengetahuan maupun skill ilmu melalui pelatihan training,” tambahnya.
Sedangkan CEO Suara.com, Suwarjono menyampaikan, tujuan kegiatan ini adalah membangun kemandirian.
“Kami berupaya berinisiatif membangun keberlangsungan bisnis media, supaya usianya tidak pendek. Sehingga, ketika mendirikan bisnis mampu menciptakan ekosistem yang sehat dan berjangka waktu lama. Itulah yang kami harapkan melalui pelatihan maupun training ini,” pungkasnya. (dit/ari).