Purworejo (Kabarpas.com) –Tingginya harga gas elpiji dan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dimanfaatkan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) SBU Distribusi Wilayah II Area Pasuruan, dengan gencar menarik minat konsumen rumah tangga (RT) untuk beralih menggunakan gas alam. Bahkan, saat ini di wilayah Kota Pasuruan sudah ada ratusan Kepala Keluarga (KK) yang nantinya akan menjadi pelanggan setia PGN.
Manager PGN Area Pasuruan, Mula Prasetyawan mengungkapkan, bahwa saat ini masyarakat di wilayah Kota Pasuruan, telah menyadari mengenai penggunaan gas alam jauh lebih murah ketimbang elpiji. Itu terbukti dengan semakin banyaknya permintaan pemasangan jaringan pipa ke sejumlah pemukiman penduduk yang ada di kota setempat.
“Saat ini ada sebanyak 200 KK di wilayah Kebon Agung dan Perum Tambak Yudan Makmur, yang akan terinstalasi pipa gas bumi untuk keperluan RT sehari-hari,” terangnya kepada Kabarpas.com, Selasa, (26/05/2015).
Dijelaskan, di dua tempat itu nantinya akan dijadian sebagai kampung pipa gas bumi pertama yang ada di Pasuruan. Karena menurutnya, untuk di wilayah Jatim sudah banyak lokasi, yaitu seperti di Surabaya dan Sidoarjo. “Program kampung gas bumi pertama di Pasuruan ini, merupakan dana CSR PGN,” imbuhnya.
Selain itu Mula juga menambahkan, bahwa rata-rata kebutuhan gas bumi untuk pelanggan kategori RT, yaitu dengan kisaran 10-15 meter kubik perbulan. “Sementara untuk harga perkubiknya Rp 3.000. Dengan kata lain, untuk kegiatan memasak, air panas, dan sebagainya, tiap KK hanya mengeluarkan Rp 30.000 – Rp 45.000 saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa saat ini instalasi pipa-pipa gas, baik untuk industri maupun RT yang ada di wilayah Pasuruan masih sedang berlangsung. Untuk itu pihaknya mengharapkan kerjasama semua pihak.
“Instalasi pipa gas ini semata-mata untuk pemberdayaan gas alam bagi masyarakat. Karena dengan menggunakan gas alam untuk kebutuhan konsumsi, hal itu dapat mengurangi beban biaya hingga 60%,” pungkasnya. (ajo/uje).