Wahai Perempuan Ku,
Aku akan menjawab sajak-sajak indah mu
Sajak yang membuatku begitu tersiksa
Sajak yang mengiris-ngiris sanubari ku
Wahai Perempuan ku,
Maafkan aku telah meninggalkanmu
Aku tidak berniat menghianatimu
Aku tidak berniat menyakitimu
Wahai Perempuan ku,
Keadaan telah memisahkan kita
Takdir telah menuliskan scenario ini
Tiada daya yang dapat kita lakukan atas Kuasa-NYA
Wahai perempuan ku,
Percayalah padaku untuk terakhir kali saja
Cinta ku padamu tetap sama seperti awal kita berjumpa
Hatiku juga hancur berkeping-keping ketika jauh darimu
Wahai Perempuan ku,
Aku memang laki-laki yang begitu kejam
Tidak pantas aku menulis sajak ini untuk mu
Tapi mungkin ini dapat menjawab semua tanya darimu
Wahai Perempuan ku,
Aku juga menyimpan kenangan kita dahulu
Aku simpan dengan rapi album kenangan ketika bersama
Semoga kisah ini terus abadi dalam sanubari kita berdua
Wahai Perempuan ku,
Carilah pengganti ku
Agar kamu tidak merasa sendiri tanpa diriku
Simpanlah kenangan kita di sisi lain hatimu
Berdo’alah ketika kita saling merindu
Agar tuhan tahu, bahwa cinta kita selalu suci tanpa harus memiliki.*
—————————————-
Miftahul Khoiri, M.Pd merupakan Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Pedagogi dan Psikologi Universitas PGRI Wiranegara, Dan selain menjadi Dosen Penulis juga aktif di KADIN UMKM Kabupaten Pasuruan dengan Jabatan Sebagai Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan. Alamat email : miftah.mipa@gmail.com