Purworejo (Kabarpas.com) – Keluhan tentang pelayanan buruk di RSUD dr.R.Soedarsono, Kota Pasuruan terhadap pasiennya masih saja terus terdengar. Kali ini seorang pasien terpaksa harus pulang ke rumahnya, karena keluarganya tidak terima usai mendapati korban diberi cairan infus yang sudah kadaluarsa.
Informasi yang berhasil dihimpun Kabarpas.com menyebutkan, awalnya pasien yang bernama Haikal Somadoni (22), warga Kelurahan/Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan ini, mengalami demam tinggi dan harus dibawa ke RSUD dr.R.Soedarsono, pada Jum’at (12/06/2015) sore lalu.
Oleh dokter di rumah sakit setempat, korban didiagnosa menderita penyakit demam berdarah, dan harus opname di rumah sakit yang biasa disebut RS Purut tersebut. Usai beberapa hari mendapatkan perawatan di ruang Paviliun ‘Adenium’, korban masih belum sembuh dan harus diinfus.
Seperti biasanya, ketika cairan infus telah habis maka perawat akan segera menggantinya. Begitu pun yang terjadi pada Senin (15/06/2015) malam kemarin, ketika cairan infus yang mengalir ke dalam tubuh Haikal telah habis, maka pihak keluarga memberitahu perawat dan bergegas salah seorang perawat menggantinya.
Namun begitu kagetnya Haikal, setelah beberapa saat botol cairan infus telah diganti. Ia yang memperhatikan botol cairan infus yang tergantung didekatnya itu, lalu melihat masa kadaluarsa yang tertera dibotol infus tersebut ternyata tertera tahun 2014.
Mendapati hal ini, keluarga Haikal lalu memberitahu ke perawat dan seketika langsung diganti. Meski hanya beberapa CC cairan infus kadaluarsa yang seharusnya telah dimusnahkan setahun yang lalu. Akan tetapi, beberapa cairan infus itu sempat masuk ke tubuh Haikal.
Saat keluarga Haikal meminta penjelasan kepada pihak rumah sakit, mengapa ada obat kadaluarsa yang masih tersimpan dan bisa lalai diberikan kepada pasien. Direktur rumah sakit, dr.Sudarmanto hanya meminta maaf dan tidak ada tindak lanjut. Karuan saja keluarga Haikal pun langsung memutuskan untuk membawa korban pulang, karena khawatir bila obat-obatan yang sebelumnya diberikan kepada pasien, diduga juga telah kadaluarsa.
“Kami kecewa karena pelayanan di ruang VIP rumah sakit ini juga mengecewakan. Karena tidak ada tanggung jawab dari pihak rumah sakit, maka kami putuskan untuk bawa pulang anak kami,” ucap ayah Haikal, Zaeni (50), saat dikonfirmasi Kabarpas.com melalui telpon, Selasa (16/06/2015).
Sementara itu, direktur RSUD.dr.R.Soedarsono, Kota Pasuruan, dr.Sudarmanto, dengan enteng membenarkan kejadian tersebut. “Iya memang ada cairan infus yang diketahui kadaluarsa, tapi langsung diganti kok,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut Sudarmanto mengatakan, bahwa cairan infus kadaluarsa tersebut berasal dari persediaan tandon untuk ruangan paviliun atau VIP, bukan berasal dari apotik rumah sakit. “Itu cuma kurang teliti saja perawatnya,” imbuhnya.
Namun, saat ditanya apakah tidak ada pengawasan atau pemeriksaan kontrol secara rutin terhadap stok obat-obatan di tandon persediaan oleh pihak rumah sakit. Sudarmanto tidak bisa menjawabnya. (jon/uje).