Reporter: Hirna Ramadhanianto
Editor: Ian Arieshandy
Jember, Kabarpas.com – Program prioritas Bupati Fawait di sektor kesehatan nampaknya bakal berjalan mulus setelah organisasi keperawatan dan bidan yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyatakan dukungan.
Komitmen mendukung UHC (Universal Healt Coverage), penurunan Stunting, Angka Kematian Ibu dan Bayi itu terjadi dalam acara halal bihalal PPNI dan IBI bersama Bupati Fawait di Pendopo Wahyawibawagraha, Sabtu (19/4/2025).
Ketua PPNI Jember, Mustakim menilai, program-program yang dijalankan Bupati Fawait sejalan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Dia menegaskan bahwa PPNI siap terlibat aktif dalam menyukseskan agenda-agenda tersebut.
Mustakim menyebut, sebanyak 5000 perawat yang tersebar di seluruh kecamatan selama ini telah ambil bagian dalam sejumlah program strategis pemerintah. Seperti kampanye imunisasi massal dan intervensi stunting di berbagai wilayah.
“Perawat adalah salah satu garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Kami ingin berkontribusi lebih untuk mewujudkan Jember yang sehat dan sejahtera,” tuturnya.
Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat terus mendorong kebijakan yang berpihak pada penguatan layanan kesehatan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan.
Sementara itu, Bupati Fawait mengapresiasi komitmen para tenaga kesehatan. Ia menyatakan bahwa dalam masa kepemimpinannya yang baru berjalan satu bulan lebih, sektor kesehatan menjadi prioritas utama.
“Kalau masih ada warga Jember yang kesulitan akses layanan kesehatan karena kendala biaya, saya merasa berdosa,” ujarnya.
Sebagai upaya mempercepat capaian UHC, Fawait mengatakan telah menggeser sejumlah anggaran untuk memastikan program tersebut bisa segera dijalankan. Program UHC Prioritas itu merupakan hasil sinergi antara Pemkab Jember dan BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah, meski baru satu bulan tujuh belas hari, saya bisa menuntaskan dua hal penting: kesehatan dan pendidikan,” ungkapnya.
Bupati Fawait juga berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan kesehatan yang solutif. Dalam waktu dekat, ia akan mengundang praktisi dan akademisi guna merumuskan langkah konkret mengatasi berbagai persoalan kesehatan di Jember, termasuk stunting serta angka kematian ibu dan bayi.
“Kalau masyarakat sehat, rumah sakit berjalan baik, dan tenaga kesehatan tersenyum karena haknya terpenuhi, itulah bentuk keberhasilan kita bersama,” tandasnya. (dan/ian).