Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasyah
Probolinggo, Kabarpas.com – Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo melakukan penandatanganan (teken) nota kesepakatan bersama dalam bentuk Memoradum of Understanding (MoU) tentang pengembangan SDM perajin batik, bordir dan asesoris Kabupaten Probolinggo melalui pembentukan koperasi, pelatihan, pembinaan dan pemasaran di Resto & Café Pantai Bohay Desa Binor Kecamatan Paiton.
Penandatanganan nota kesepakatan bersama tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto dan Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali disaksikan oleh Supervisor Senior Umum dan CSR PT PJB UP Paiton Sukirman dan anggota APBBA Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan terkait dengan prospek Koperasi Batik yang akan segera dijalankan oleh APBBA Kabupaten Probolinggo. Dimana fokus utamanya adalah pemasaran dan penyediaan bahan baku yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota APBBA Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan di masa pandemi COVID-19 ini telah terbangun sinergitas bisnis yang kuat antara Koperasi dan UMKM Kabupaten Probolinggo. Dengan proses bisnis kolaboratif bisnis to bisnis KUMKM, berbagai kemudahan dan fasilitasi bagi UMKM akan mendukung kesuksesan.
“Probis bisnis to bisnis, KUMKM diawali dengan rencana penguatan kelembagaan UMKM Batik dalam wadah Koperasi Batik untuk mempercepat pencapaian tujuan UMKM Naik Kelas,” katanya.
Menurut Anung, potensi batik Kabupaten Probolinggo sangat besar sebagai suatu komoditas dengan nilai daya jual yang tinggi. Hal ini diyakini mampu menjadi salah satu penopang pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis padat karya.
“Untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan daya saing produk batik Kabupaten Probolinggo, pembatik harus selalu melakukan inovasi-inovasi melalui diversifikasi produk, sehingga nantinya memiliki branding yang kuat dalam kancah nasional maupun internasional di era ekonomi kompetitif Revolusi Industri 4.0,” jelasnya.
Anung menambahkan MoU ini dilakukan karena pihaknya mendapatkan amanah dari Bupati Proboliggo pada waktu launching Rumah UMKM. Karena memang seharusnya pengusaha batik mempunyai koperasi batik.
“Terima kasih saya sampaikan kepada PT PJB UP Paiton karena telah membantu melalui CSR dimana perajin batik yang tergabung dalam APBBA ini menjadi lebih menggeliat dan semangat. Selamat juga kepada APBBA, mudah-mudahan nantinya bisa menjadi koperasi yang hebat dan kuat,” tegasnya.
Sementara Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali mengaku sangat bersyukur karena para perajin batik itu sangat mendukung dengan adanya program pembentukan koperasi. Karena memang akan terasa hasil dan manfaatnya setelah bergabung dan menikmati manfaatnya.
“Terlebih selama perajin batik kesulitan ketika menggarap sebuah partai besar. Misalnya seragam batik, kita kesulitan kadang-kadang kalau kita membeli atau kulakan ke Solo itu biasanya sering telat. Jadi ketika kita sudah mempunyai banyak stok misalnya koperasi batik ini sudah terbentuk otomatis stok cukup dan teman-teman bisa langsung membeli ke koperasi,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen awal jelas Mahrus, koperasi batik ini dibentuk bukan untuk simpan pinjam melainkan kepada pemenuhan bahan dan pemasaran. Karena dalam MoU ini berisi pendampingan pembentukan koperasi dan pemasaran. Jadi pemasaran itu adalah kata kunci suksesnya IKM batik di Kabupaten Probolinggo.
“Atas nama pribadi dan APBBA kami mengucapkan terima kasih kepada CSR PT PJB UP Paiton dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo yang telah mendampingi dan mensupport sampai akan terbentuknya koperasi batik Kabupaten Probolinggo. Mudah-mudahan ke depan perbatikan Kabupaten Probolinggo semakin jaya dan semakin mendunia,” terangnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE yang sudah mensupport dan mendorong terbentuknya koperasi batik Kabupaten Probolinggo.
“Koperasi batik Kabupaten Probolinggo ini terbentuk atas saran dari Ibu Bupati. Alhamdulillah teman-teman perajin batik di Kabupaten Probolinggo ini menyetujui dan menyanggupi. Mereka sudah paham bahwa koperasi ini untuk mereka dan bukan untuk siapa-siapa,” pungkasnya.
Sedangkan Supervisor Senior Umum dan CSR PT PJB UP Paiton Sukirman menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo. Harapannya perbatikan di Kabupaten Probolinggo semakin maju, semakin dikenal luas dan secara perekonomian bisa mendukung perekonomian Kabupaten Probolinggo.
“Sebagai bentuk dukungan awal, sebenarnya sudah banyak yang kami lakukan. Sejak tahun 2017 sudah kami dampingi dengan pelatihan-pelatihan dengan peralatannya. Saat ini Alhamdulillah sudah mulai terbentuk koperasi. Jadi trendnya adalah trend yang semakin baik,” katanya. (mel/nis).