Reporter : Acmad Rofiek
Editor : Titin Sukmawati
Surabaya, Kabarpas.com – Dalam rangka memakmurkan masjid dan mengajak para pemuda milenial mencintai masjid. Masjid Nasional Al Akbar Surabaya menggelar Talkshow Internasional bersama Ketua Forsimas (Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau) Malaysia. Acara yang dihadiri para remaja dan karyawan masjid ini dilaksanakan di Gedung Marwah MAS (17/10).
Dalam sambutan selamat datang kepada Ketua Forsimas Malaysia, Direktur Utama MAS mengatakan bahwa masjid Al-Akbar Surabaya adalah terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal.
“Dalam mengelola masjid ini kami menggunakan kedekatan manajemen modern,” kata H Endro Siswantoro di depan Dr Moh Nawar bin Arifin, Ketua Forsimas Malaysia ini.
Menurut pria berusia 71 tahun ini mengatakan masjid sebagai tempat utama dalam peradaban Islam. Masjid tidak hanya menjadi tempat beribadah semata, namun fungsi masjid sangat banyak, di antaranya sebagai pusat pendidikan, kesehatan, merumuskan tatanan negara hingga perekonomian, fungsi itu ada pada Rasulullah.
“Begitu juga Masjid Al Akbar ini, ada pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial,” terangnya.
Talkshow Internasional yang mengangkat tema Peranan Pemuda dalam Peradaban Dunia di Era Milenial ini, Dr Moh Nawar mengatakan ada tiga poin yang akan disampaikan pertama pemuda itu bukan diukur dari usianya tapi kerjanya.
“Ada tiga ciri, yaitu ilmu pemuda itu harus punya dasar ilmu, energi dan berjamaah jangan dilupakan. Apa artinya pemuda harus kompak jangan egoistik,” kata Nawar mengawali materinya.
Kedua dalam peradaban dunia, kalau ingin mengubah peradaban maka keluarlah dari tempurungnya. Berusahalah keluar dari kepompong jangan sampai belum apa-apa sudah mengatakan capek. Ciptakan keluarbiasaan atau keistimewaan di dunia ini.
Ketiga, kata milenial ini sudah akrab di telinga semua orang. Generasi Milenial ini adalah generasi yang tidak mengenal batas. Tidak mengenal batasannya.
“Saat ini eranya Internet yang notabene tidak kenal batas. Semuanya bisa mengakses dan bisa mengshare. Pemuda harus harus paham era milenial agar bisa berperan di peradapan dunia. Mengandalkan kecepatan,” pesannya. (fiq/tin).