Panggungrejo (Kabarpas.com) – Pemerintah Kota Pasuruan semakin serius dalam melakukan pemberdayaan untuk para perajin batik yang ada di wilayahnya. Salah satunya yaitu dengan mengajak setiap instansi, baik pemerintahan maupun non pemerintahan yang ada di wilayah setempat, agar bisa memakai batik khas kota santri tersebut.
Wali Kota Pasuruan H Hasani mengatakan, bahwa saat ini pihaknya akan berencana untuk membuat surat edaran ke pihak non pemerintahan seperti BUMN, BUMD serta perusahaan swasta yang ada di wilayah kota setempat.
“Surat edaran itu berisi mengenai himbauan agar para karyawan mereka untuk bisa memakai batik khas Kota Pasuruan sebagai seragam kerja,” ujar Hasani kepada Kabarpas.com, saat ditemui Senin siang, (22/09/2014).
Menurutnya, cara tersebut dilakukan untuk mengangkat potensi usaha batik di Kota Pasuruan. Pasalnya, kata dia batik merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan.
Untuk diketahui, baru-baru ini Pemkot Pasuruan juga sudah mengeluarkan kebijakan bagi pegawainya untuk mengenakan seragam kerja batik khas Kota Pasuruan pada tiap hari Rabu dan Kamis.
Kondisi tersebut, juga diberlakukan bagi seluruh pelajar SD, yang saat ini sudah menggunakan pakaian batik tulis khas Kota Pasuruan yang bercorak daun sirih dan burung kepodang. “Kami bersyukur sekali, karena Kota Pasuruan memiliki batik dengan ciri khas sendiri,” imbuhnya.
Kendati demikian, kebijakan Pemkot itu harus dibarengi dengan kualitas para pengrajin batik, sehingga akan menghasilkan produk yang maksimal. Karena itu Wali Kota Pasuruan mengharapkan agar Sumber Daya Manusia (SDM)-nya juga harus dilatih dengan baik. Tujuannya agar kreasi serta inovasi batik khas Kota Pasuruan bisa makin berkembang.
“Kalau usaha masyarakat tak didukung dengan pemerintah, niscaya mereka tak ada yang berkembang. Makanya, kami mengharapkan agar para pengrajin batik supaya terus untuk kembangkan inovasinya,” kata Hasani.
Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Pasuruan, Sumarni menyampaikan, langkah serius pemberdayaan para perajin batik di Kota Pasuruan itu akan terus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Dengan harapan, akan dapat meningkatkan perekonomian para pengrajin batik khas Kota Pasuruan.
“Saat ini di Kota Pasuruan, sudah ada sekitar 80 pebatik yang tersentral di Kelurahan Tembokrejo dan Bugul Kidul. Untuk itu, kami sangat optimis bahwa batik khas Kota Pasuruan nantinya akan bisa menjadi batik yang terkenal seperti batik asal Pekalongan maupun batik-batik dari daerah yang lainnya,” pungkasnya. (ajo/uje).