Reporter: Djoko Susilo
Editor: Ian Arieshandy
Situbondo, Kabarpas.com – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa dengan Mas Rio menjelaskan bulan ini Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mempersiapkan sejumlah masjid yang dapat disinggahi oleh para pemudik disaat melintas di jalur Pantura selama bulan Ramadan hingga Hari Raya idul Fitri.
Hal tersebut disampaikan Bupati Mas Rio saat meresmikan masjid Nurul Abror di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo.
“Jadi, mulai Sabtu (15/03/2025) kemarin, di sepanjang jalan Pantura di setiap masjid sudah disediakan beberapa fasilitas umum, seperti kamar mandi, pijat refleksi dan kopi gratis serta makanan khas yang telah disediakan oleh UMKM sebagai oleh-oleh untuk para pemudik ketika mau pulang ke kampung halamannya,” ujar Mas Rio kepada jurnalis Kabarpas biro Tapal Kuda.
Menurutnya, ada 20 masjid yang disediakan untuk pemudik. Semuanya ini berada di sepanjang jalan Pantura, mulai dari Kecamatan Banyuglugur hingga Banyuputih. Dan ini semuanya sudah siap untuk melayani para pemudik dari berbagai kota di Pulau Jawa maupun dari luar Jawa.
Menurut Mas Bupati Rio, Kabupaten Situbondo adalah wilayah yang punya budaya atau adat yang sangat lekat dengan nilai religiusitas. Maka Situbondo kedatangan para pemudik yang akan melintasi jalan Pantura Situbondo dengan Masjid Ramah Pemudik.
“Apa sebenarnya Masjid Ramah Pemudik? Yaitu orang yang datang ke sini atau ke masjid tidak hanya bisa melaksanakan ibadah salat atau istirahat karena capek, tetapi juga bisa leye-leye, pijat refleksi dan menikmati kopi gratis, serta mencicipi makanan khas yang disediakan UMKM untuk oleh-oleh saat pulang ke kampung halamannya,” beber Mas Rio.
Mas Bupati Rio berharap program itu juga bisa menjadi dorongan untuk kabupaten lain yang dilintasi Pantura agar melaksanakan kegiatan yang sama.
Dia menilai ini ide yang bagus dan akan mempermudah untuk memperkenalkan Kabupaten Situbondo kepada masyarakat Indonesia. Sebab, kata Mas Rio bagaimanapun mudik adalah program rutin yang selalu menjadi momen istimewa bagi seluruh bangsa Indonesia.
“Hal ini salah satu bagian dari diri kita sebagai manusia atau orang yang lahir di tanah ibu pertiwi yang selalu ingat kepada kampung halaman dan selalu pulang ketika menjelang Idul Fitri sebagai momen untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan dengan sanak famili, keluarga dan para tetangga serta teman masa kecil, khususnya kepada kedua orang tua saat pulang ke kampung halaman,” ungkapnya.
Adapun daftar 20 Masjid Ramah Pemudik di sepanjang Jalan Raya Pantura mulai Kecamatan Banyuglugur hingga Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. (Adv/Sun).